BANDUNG, infobdg.com – Bisnis perhutanan di Jawa Barat kini sudah menyentuh sektor pariwisata. Situasi tersebut menjadi keuntungan bagi Provinsi Jabar yang memiliki hutan seluas 816.603 hektar.

Kadep Perencana Pengembangan Bisnis Perum Perhutani Divre Jawa Barat dan Banten Cucu Suparman mengatakan, pengamanan rehabilitasi hutan dan lahan serta sejumlah terobosan perlu dilakukan untuk meningkatkan potensi bisnis wisata hutan. Jika potensi tersebut berhasil dikelola, maka roda ekonomi masyarakat sekitar akan berputar semakin cepat.

Advertisement

“Kita lakukan pemantapan kawasan, serta kolaborasi dengan masyarakat,” kata Cucu, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (20/8).

Tren ini tak lepas pula dari panaroma alam yang indah. Cucu mengatakan, sekitar 15% pendapatan Perum Perhutani berasal dari wisata hutan.

“Kawah Putih, kawasan Ciwidey, kawasan Galunggung, Cilember, dan beberapa objek lain, kawasan di Bandung Utara seperti Cikole, potensi luar biasa dikembangkan dari potensi hutan dan kehutanan,” tukasnya.

Cucu juga menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang mengeksplorasi peluang bisnis perhutanan yang baru, termasuk mencari sumber energi. Perum Perhutani tengah mengembangkan Biomassa yang merupakan energi kimia dari organisme.

“Salah satunya biomassa, dari jenis tanaman Kaliandra dan Gamal, produk akhirnya di antaranya wood pellet,” bebernya.

Wood pellet ini merupakan bahan bakar pengganti batubara yang dimanfaatkan untuk penghangat ruangan, kompor, dan pengeringan pakaian yang menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan dengan kadar CO2 yang rendah, sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.

Menanggapi itu, Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jabar, Budi Mulia, mengatakan bahwa setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan hutan, yakni ekologi, sosial budaya, dan ekonomi. “Ketiga aspek tersebut harus seimbang,” tandasnya.

Jawa Barat memiliki potensi bisnis perhutanan karena luas hutan yang tergolong besar. Selain itu, potensi ini ditunjang oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar, serta waduk yang menjadi penyangga kebutuhan air di Jawa Barat.

Previous articleSerangan Impor Ayam Brasil ke Indonesia, Eksistensi Peternak Lokal Terancam
Next articleAcara-Acara di Bandung Minggu Ini #BandungEventThisWeek