BANDUNG, infobdg.com  – Di Jawa Barat, kebutuhan konsumsi Ramadan tahun 2019 ini mencapai angka 56.602 ton. Jumlah tersebut dinayatkan defisit, melihat ketersediaan telur selama 40 hari hanya 20.102 ton.

“Prediksi kebutuhan telur selama bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini, atau selama 40 hari adalah 20.102 ton, sementara kebutuhan telur 56.602 ton, ini desifit 33.514 ton,” beber Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Koesmayadi Tatang, dalam gelaran Jabar Punya Informasi di Gedung Sate Bandung, Kamis (25/4).

Advertisement

Menanggapi hal tersebut, pihaknya akan memfokuskan pada tata niaga telur. Beberapa waktu lalu pun, pihaknya juga telah melakukan tata niaga komoditas telur dengan Pemkot Bandung. Tatang menuturkan, Kota Bandung menjadi daerah yang paling tinggi konsumsi telurnya hingga mencapai 120 ton/hari.

“Kota Bandung ini jadi lonjakan permintaan paling tinggi karena banyak pembuat kue kering saat bulan puasa nanti. Jadi ini bukan untuk konsumsi makanan sehari-hari,” ungkapnya.

Solusi masalah tersebut, pihaknya akan langsung turun ke sentral peternak ayam petelur di Kabupaten Ciamis karena permintaan telur ayam negeri saat bulan puasa sangat tinggi. Hal ini juga diakibatkan oleh pelaku industri kue kering yang tengah menjalankan produksi besar, dan bahan baku yang dipakai adalah telur ayam.

“Saat ini pabrik industri kue sedang memacu produksinya. Harga tetap kami pantau tiap hari, telur ayam ras kisaran antara Rp20 ribu per kilo sampai saat ini merangkak naik di kisaran Rp23 ribu per kilo,” tandasnya.

Namun begitu, Tatang memastikan secara umum bahwa stok kebutuhan pokok untuk puasa dan lebaran di Jawa Barat masih mencukupi.

Previous articleGMX Road to Emo Night Vol. 2 Bangkitkan Kembali Musik Emo di Kota Bandung
Next articleSeleksi Tilawatil Quran XVI Tingkat Provinsi Jawa Barat