BANDUNG, infobdg.com – Pemkot Bandung telah memulai penataan Pedagang Kali Lima (PKL) di kawasan Cikapundung dengan memasang sejumlah tenda knock down untuk pedagang kuliner di sisi tepi sungai.

Foto: Humas Pemkot Bandung

Penataan telah dimulai sejak Kamis (2/1). Hasilnya, kawasan Cikapundung Barat mulai terlihat lebih rapi. Sebelumnya, para pedagang di sekitar Sungai Cikapundung sudah membongkar tendanya masing-masing pada Rabu (1/1).

“Sesuai jadwal, di awal tahun kita mulai memasang, jadi pedagang sudah bongkar sendiri untuk pedagang kuliner, sekarang sudah terpasang rangka,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Jumat (3/1).

Advertisement

Saat ini, terdapat 104 PKL di Jalan Cikapundung Barat yang dibagi menjadi 4 blok/zona sebagai berikut:

  • Blok A (depan BJB University): 15 penjaja stempel di siang hari; 15 pedagang kuliner pada malam hari; satu kios.
  • Blok B (depan eks gedung matahari): 5 jasa pembuat stempel.
  • Blok C (bahu Sungai Cikapundung): 37 pedagang kuliner; 4 pembuat stempel; 2 kios; 1 penjual asesoris; 1 lapak jasa sol sepatu.
  • Blok D (depan gedung PLN): 12 lapak penjual buk; 4 stand asesoris; 3 lapak kuliner pada malam hari; 1 kuliner ringan; 3 kios rokok.

Proses pengerjaan penataan area PKL tersebut ditargetkan tuntas pada pertengahan Januari 2020. Nantinya, pedagang kuliner di tepi Sungai Cikapundung akan menggunakan tenda knock down, sementara kuliner di samping BJB University akan menggunakan tenda lipat. Penjual buku, kios, dan pembuat stempel pun akan diberikan fasilitas gerobak.

“Sudah didata dari awal, tidak boleh ada penambahan. Kalau berkurang ya Alhamdulillah, mungkin bisa jadi naik kelas pindah ke toko,” beber Yana.

Koordinator PKL Cikapundung Barat, Nandang, sangat menyambut baik upaya Pemkot Bandung dalam menata PKL Jalan Cikapundung Barat ini. Ia berharap, para pedagang bisa turut mendukung agar proses penataan berjalan sesuai target, sehingga mereka bisa segera berjualan dengan suasana baru yang lebih menarik banyak pembeli.

“Pedagang lebih senang, karena lebih menarik dan kelihatan tidak kumuh. Kalau seperti ini lebih bersih. Setelah penataan ini diharapkan pengunjung jadi lebih bagus lagi,” ucap Nandang.

Previous articleStatus Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Jawa Barat Resmi Ditetapkan
Next articleDedi Mulyadi : Kami Dambakan Kegarangan Pak Prabowo Soal Natuna