BANDUNG, infobdg.com – Indonesia baru saja menginjak usia ke-74. Peringatan ini dirayakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Kota Bandung, dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di setiap rumah, kantor, serta bangunan-bangunan lainnya. Antusiasme akan HUT RI Tahun ini pun dirasakan juga oleh Suryana, salah satu penjual bendera di Kota Bandung, lantaran penjualan benderanya mengalami peningkatan

Suryana adalah pengrajin bendera asal Leles, Garut. Ia sudah bergelut di dunia penjualan bendera di Kota Bandung selama lebih dari 25 tahun. Suryana bersama adiknya mendirikan lapak di Jalan Supratman, tepatnya di sebrang SMP Negeri 22 Bandung.

Advertisement

Sejak 28 Juli 2019, Suryana sudah mulai menjajakan bendera jualannya. Mulai dari bendera ukuran kecil (90cm), bendera besar (2,4m), umbul-umbul, bandir, hingga backdrop disediakan Suryana di lapak pinggir jalannya yang buka selama 24 jam. Selama berjualan, ia dan adiknya bermalam di lapak dengan mendirikan sebuah tenda.

“Jualan dari tanggal 28 Juli, saya jualan nginep bermalam di sini, jualan non stop 24 jam di lapak ini ditemani sama adik,” beber Suryana, saat ditemui Infobdg di lapak miliknya, Sabtu (17/8).

Selama kurang lebih dua minggu berjualan, Suryana menyatakan penjualan benderanya meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, antusias Wargi Bandung dalam menyambut HUT RI dengan membeli bendera baru semakin tinggi.

“Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, penjualan bendera tahun ini bisa dibilang lebih baik atau meningkat lah ya, semoga bisa seterusnya seperti ini,” ungkapnya.

Suryana menuturkan, tahun 2019 ini pembeli bendera produksinya didominasi oleh pihak dari lembaga-lembaga dan perkantoran. “Tahun ini banyak sekali pihak dari lembaga, dari kantor, yang beli bendera itu. Kalau dari RT RW gitu ya sedikit,” imbuhnya lagi.

Selain sebagai penjual, Suryana yang memiliki konveksi kecil-kecilan ini pun menjadi supplier bagi pedagang-pedagang bendera lainnya. Berjualan bendera tiap bulan Agustus telah dilakukan secara turun-temurun sejak tahun 1972 oleh keluarga besarnya.

Semenjak lapak jualnya direlokasi pada tiga tahun lalu, Suryana mengatakan banyak pelanggannya yang tidak tahu menahu mengenai perpindahan lapaknya yang baru, mengingat ia telah berjualan secara menetap selama 22 tahun di Jalan Diponegoro.

“Bisa dibilang ini saya merintis lagi dari awal, karena selama tiga tahun lapak di Supratman pelanggan banyak yang tidak tahu, yah kalau omset yang dulu jauh berbeda dari tiga tahun terakhir ini, hanya saja memang tahun ini pendapatan saat jualan di Supratman jauh lebih mending,” pungkasnya.

Previous articlePeringati HUT RI ke-74, Ini Pesan Ridwan Kamil
Next articleCinta Budaya Indonesia, Karta Murba 09 Gelar Lomba Karnaval