BANDUNG, infobdg.com – Balai Besar Tekstil kembali menggelar acara ilmiah rutin dua tahunan Seminar Nasional Tekstil 2019 (SNT 2019), pada Rabu 28 Agustus 2019 di Trans Convention Centre, The Trans Luxury Hotel.

Acara yang dihadiri oleh 150 orang peserta dari kalangan instansi pemerintah, industri, dunia usaha, akademisi serta masyarakat umum ini mengangkat tema “Tantangan dan Peluang Inovasi Tekstil dan Apparel di Era Industri 4.0”. Seminar dibuka oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika [IKFTLMATE] Kementerian Perindustrian RI, Ir. Sony Sulaksono, M.Bs yang sekaligus menjadi pembicara utama dalam acara ini.

Advertisement

Selain paparan dari pembicara utama, terdapat 3 paparan dari narasumber lainnya yaitu Dra. Euis Saedah, M.Sc (Ketua Dewan Serat Indonesia), Dr. Ir. Sudirman Habibie, M.Sc (Pakar Tekstil, Kimia dan Rancang Bangun, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi-BPPT), dan Sascha Graef (Director Asia, Managing Director MPDV Asia Pte. Ltd). Ketiga narasumber mengupas isu-isu terkini mengenai perkembangan penerapan Industri 4.0 pada sektor tekstil dan apparel khususnya dari sisi pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, dukungan sustainable material dan implementasi teknologi 4.0 dalam pembangunan smart factory.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri masih memberikan kontribusi paling besar terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan II tahun 2019 dengan capaian 19,52% (y-on-y). Salah satu sektor yang menopang pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada kuartal dua tahun ini, dan mampu melampaui pertumbuhan ekonomi yang berada di angka 5,05% yakni sektor industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh melejit hingga 20,71%.

Dalam siaran pers Kemenperin, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia sudah punya peta jalan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Ini tertuang dalam Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada April 2018 lalu. Melalui roadmap tersebut, dilakukan revitalisasi sektor manufaktur dan membangun ekonomi berbasis inovasi.

Adapun teknologi yang sedang berkembang seiring bergulirnya industri 4.0, antara lain berupa artificial intelligence (AI), advanced robotic, internet of things (IoT), 3D Printing, dan Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR). Dalam roadmap tersebut, dijelaskan pula tiga lompatan horizon menuju Tekstil dan Apparel 4.0 yakni : Horizon 1 (tahun 2021) – peningkatan kemampuan produksi serat sintetis dan pembangunan ekosistem hulu untuk functional clothing; (2) Horizon 2 (tahun 2025) – pembangunan rangkaian industri tekstil dan apparel yang terhubung melalui teknologi 4.0; dan Horizon 3 (tahun 2030) – penanaman positioning Indonesia sebagai pusat manufaktur functional clothing.

Dalam mendukung pencapaian target Tekstil dan Apparel 4.0 di tahun 2030 tersebut, sangat penting untuk membangun ekosistem inovasi melalui kolaborasi litbang lintas lembaga baik dari lembaga litbang pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi serta R&D Industri TPT.

SNT 2019 menyajikan 31 makalah yang berasal dari Lembaga Litbang Pemerintah (BBT, BPPT, Pusat Produksi Bersih Nasional (PPBN), dan Balai Besar Kerajinan dan Batik), serta Perguruan Tinggi (Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Politeknik ATK Yogyakarta, Universitas Jenderal Soedirman, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan Politeknik STT Tekstil Bandung). SNT 2019 juga menghadirkan Expo yang menampilkan hasil penelitian Balai Besar Tekstil serta produk industri dari PT. CS Indonesia dan PT. Pratama Graha Semesta.

 

Previous articleWall Street English Resmikan Cabang Terbesarnya di Kota Bandung
Next articlePolda Jabar Gelar Apel Ops Patuh Lodaya 2019