- Advertisement -

Institut Teknologi Nasional Luncurkan Mobil Listrik Crossover

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas) berhasil merancang dan mewujudukan mobil listrik jenis crossover. Bernama EVHERO, mobil listrik dua pintu ini diperkenalkan di hadapan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Rabu (15/11) siang di GSG Bale Dayang Sumbi Itenas.

Itenas melakukan riset dan pengembangan mobil listrik dengan penelitian berjudul ‘Pengembangan Platform (casis) Mobil Listrik Jenis Cross Over dalam Rangka Pengembangan Mobil Listrik Nasional’ ini memakan waktu kurang lebih tiga tahun.

Pengembangan mobil listrik EVHERO yang dilakukan Itenas ini cukup berbeda dengan riset serta pengembangan yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri. Jika kampus lain menghabiskan dana Rp 3-5 miliar, Itenas justru hanya menghabiskan biaya kurang lebih Rp 1 miliar pada riset ini.

EVHERO merupakan sebuah singkatan dari EV dan Hero. EV yang berarti Electronic Vechile, bermakna mobil listrik yang tangguh dan membumi. Serta HERO yang berarti pahlawan, menggambarkan pahlawan jaman ini yang memiliki pemikiran baru.

Baca Juga : Polisi Tangkap 4 Pelaku Curanmor & Pemkot Bandung Akan Groundbreaking LRT

Kang Emil menyambut baik kehadiran mobil listrik yang riset dan pengembangannya ini diketuai oleh Dr. Tarsisius Kristiyadi. “Desainnya bagus, membuktikan bahwa teknologi anak bangsa sudah siap. Harusnya pemerintah pusat bisa mendukung teknologi yang ramah lingkungan ini. Supaya teknologi anak bangsa Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.” Ucap Wali Kota Bandung.

Pada sisi spesifikasi tenaga, EVHERO mampu melaju sampai kecepatan maksimum 70 km/jam dan akselerasi dari 0-70 km/jam dalam waktu lima detik. Pada dimensi, mobil listrik ini memiliki panjang 3800 mm, lebar 1250 mm, tinggi 1300 mm serta ground clereance 40 cm.

Jenis baterai yang digunakan EVHERO adalah tipe VRLA dengan kapasitas 200 Ah dan tegangan 72 V. Ini artinya mobil listrik buatan Itenas dapat digunakan untuk bepergian ke luar kota dalam kondisi baterai penuh, dan butuh hanya satu jam berhenti untuk melakukan charging.

Foto : ARMIN ABDUL JABBAR/PR