BANDUNG, infobdg.com – Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia daripada 1.000 bulan dan hanya bisa dijumpai pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar dengan meningkatkan ibadah keagamannya.

Untuk menyambut malam yang mulia di Kota Bandung ini, Wargi Bandung bisa mendatangi salah satu Masjid Raya di Kota Bandung, Masjid Habiburrahman. Masjid yang berlokasi di kawasan militer, Jalan Kapten Tata Natanegara, Pajajaran, Kota Bandung ini menyediakan fasilitas bagi jamaah untuk beritikaf. Masjid Habiburrahman mengizinkan jamaah untuk mukim (bermalam di masjid) selama 10 hari terakhir Ramadan dengan mendirikan tenda di sekitar kawasan masjid.

Advertisement

Ketua Panitia Ramadan Masjid Raya Habiburrahman, Satya Krinawan mengungkapkan, sampai saat ini sudah terpasang lebih dari 300 tenda di pelataran hingga ke halaman Masjid.

“Kami hanya menyediakan tempat, jamaah yang ingin bermukim dipersilahkan untuk manfaatkan halaman-halaman yang ada di sini, tendanya bawa sendiri dari jamaah masing-masing,” pungkas Satya, ditemui Infobdg di Masjid Habiburrahman, Senin (27/5) malam.

Tenda-tenda tersebut diisi oleh ribuan keluarga muslim yang akan melaksanakan itikaf di Masjid Habiburrahman. Satu tenda terdiri dari 4-6 orang. Menurutnya, hal tersebut jadi keunikan yang dimiliki Masjid Habiburrahman dari masjid-masjid yang lain.

“Kalau mendirikan tenda itu keluarga mereka bisa ikut, jadi ada privasi masing-masing, sehingga jamaah bisa beribadah dengan tenang dan tidak jauh dari keluarganya. Ini yang menjadi keunikan Masjid Habiburrahman dibandingkan masjid-masjid yang lain khususnya di Bandung,” tuturnya.

Untuk bermukim di masjid ini, Wargi Bandung dipersilahkan untuk membayar infaq partisipasi sebesar 150 ribu rupiah. Infaq tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya operasional masjid serta kebutuhan kegiatan Ramadan lainnya. Satya menambahkan, dana tersebut dipergunakan untuk kenyamanan para jamaah. “Konsepnya dari jamaah dikembalikan lagi ke jamaah,” katanya.

Suasana masjid semakin ramai memasuki waktu Qiyamul Lail, sekitar pukul 00.30. Pada waktu ini, jamaah semakin banyak memadati masjid untuk tadarus Alquran. Tadarus saat Qiyamul Lail di Masjid Habiburrahman setiap malamnya mencapai 2 juz. “Untuk persiapan Qiyamul Lail biasanya jam setengah satu, bacaan sebanyak 2 juz,” ujar Satya.

Tak hanya jamaah dari Bandung saja, Satya mengatakan, jamaah yang terdaftar bermukim di masjid ini juga berasal dari luar kota dan provinsi seperti keluarga dari Jakarta, Depok, Bogor, Yogyakarta, Batam, hingga Makassar. Berlokasi di kawasan militer yang lingkungannya aman dan jauh dari hiruk pikuk kendaraan membuat siapapun bisa dengan tenang dan khusyuk beribadah di Masjid Habiburrahman ini.

 

 

Previous articleDisnaker Terima 30 Pengaduan Terkait THR
Next articleTempat Berburu Baju Lebaran di Bandung