BANDUNG, infobdg.com – Jawa Barat telah menandatangani kerjasama dengan Plastic Energy Limited, yakni perusahaan pengolahan sampah plastik asal Inggris. Hal ini dilakukan untuk mengolah sampah plastik menjadi solar, yang rencananya akan diterapkan di 6 kota Jawa Barat, salah satunya Bandung.
Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Emil, dengan perwakilan Plastic Energy, Kirk Evan, di Gedung Pakuan, Bandung. Emil mengungkapkan, Plastic Energy merupakan salah satu perusahaan lingkungan terbaik di Inggris yang mengajak Jawa Barat untuk memerangi sampah plastik menjadi bahan bakar solar.
“Mereka berminat mengajak kami memerangi sampah plastik menjadi berguna. Kita tahu Indonesia dikenal sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan,” kata Emil, Kamis (28/3).
Selain Bandung, kelima kota lainnya yakni Bogor, Bekasi, Depok, Cirebon, dan Tasikmalaya dipilih karena memiliki produksi dan konsumsi plastik yang cukup tinggi.
“Sudah disepakati teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar solar ini akan diterapkan di Jabar. Kota Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Cirebon, dan Tasikmalaya yang produksi sampah rutinnya sangat banyak dan konsumsi plastiknya tinggi,” jelas Emil.
Rencananya Plastic Energy akan hibahkan dana sebesar 20 juta dolar (280 miliar rupiah). Dana tersebut diberikan untuk studi kelayakan pada Agustus 2019 sampai Maret 2020 mendatang. Dengan begitu, penerapan teknologi pengolahan sampah plastik ini akan dimulai pada Maret 2020. “Akan studi kelayakan dulu hingga Maret 2020, setelah itu kita akan mulai memproses,” ujarnya.
Selain sebagai percontohan green development di Indonesia, kerjasama ini dilakukan karena ada pula sisi bisnisnya. Total investasi pada proyek ini mencapai 200 juta dolar (2,8 triliun rupiah). “Ini menunjukkan Jabar di mata dunia dilihat sebagai provinsi yang pro bisnis yang juga melahirkan mutual benefit yang juga terhadap lingkungan,” tandas Emil.
Untuk saat ini, Jawa Barat menjadi satu-satunya daerah di Asia yang menerapkan teknologi pengolahan sampah plastik jenis ini.
