- Advertisement -

Mohammad Toha, Pahlawan Kemerdekaan Kota Kembang

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November mengingatkan betapa besarnya jasa para pejuang ketika merebut kemerdekaan. Semua dikorbankan demi Republik Indonesia agar bebas dari penjajahan bangsa lain. Meski kemerdekaan telah diraih pada 17 Agustus 1945, tetapi perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Setelah merebut, tentu saja yang paling utama mempertahankan kemerdekaan. Salah satu pejuang asal Bandung yang turut mempertahankan kemerdekaan kala itu adalah Mohammad Toha.

5555f6450423bda3588b4567

Berjuang ketika mempertahankan kemerdekaan dari sekutu, Mohammad Toha yang lahir pada tahun 1927 memiliki andil besar pada peristiwa Bandung Lautan Api. Ia mulai masuk sekolah pada usia 7 tahun di Volk School (Sekolah Rakyat), tetapi hanya sampai kelas 4 karena sekolah terhenti ketika pecah Perang Dunia II. Ketika Jepang menguasai Indonesia, Toha mulai mengenal dunia militer saat bergabung dengan Seinendan, organisasi pemuda bentukan tentara Jepang di Indonesia. Pahlawan yang mahir berbahasa Jepang karena bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang ini juga turut membantu kakeknya bekerja di Biro Sunda. Ia juga pernah menjadi montir di bengkel motor di sekitar Cikudapateuh.

img_7565

Toha bergabung dengan Barisan Rakjat Indonesia (BRI) yang kemudian bersatu dengan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak, lalu berganti nama menjadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI). Mohammad Toha ditunjuk sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur.

Keterlibatannya dengan Peristiwa Bandung Lautan Api adalah ketika Toha bersama sahabatnya Mohammad Ramdan menghancurkan gudang amunisi tentara sekutu. Bandung Selatan yang kala itu akan direbut oleh sekutu, dibumihanguskan terlebih dahulu. Para pejuang tidak rela wilayahnya ditempati begitu saja oleh sekutu. Hingga akhirnya seluruh bangunan yang ada di Bandung bagian selatan dibakar sebelum ditinggalkan. Mohammad Toha dan Mohammad Ramdan kala itu bertugas meledakkan gudang amunisi persenjataan. Namun efek ledakkan yang dihasilkan ternyata lebih besar, sehingga langsung menewaskan keduanya.

bandung-lautan-api

Mohammad Toha meninggal di usia yang tergolong muda untuk seorang pahlawan, 19 tahun. Ia adalah sosok pemuda yang cerdas, patuh kepada orang tua serta disiplin. Meski begitu, hingga saat ini statusnya sebagai pahlawan Nasional masih dipertanyakan. Karena perjuangannya dianggap terlalu singkat dan data perjuangannya kurang jelas.

Tetapi bagi Wargi Bandung semua, Muhammad Toha adalah seorang pahlawan. Pemerintah Bandung menghormatinya dengan memberi nama salah satu jalan di Bandung dengan namanya. Selain itu di daerah Dayeuhkolot, tepat di depan kolam bekas terjadinya ledakan, terdapat monumen Mohammad Toha untuk memperingati jasa dan keberaniannya.

Photo : Merdeka.com | gedenksteingraph.blogspot.co.id | kompasiana.com