BANDUNG, infobdg.com – Berkat program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan) Wali Kota Bandung, Oded M Danial, berhasil mendapat apresiasi dari Koran Sindo berupa Anugerah Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019 kategori sosial dan budaya.

Foto: Humas Pemkot Bandung

Program Kang Pisman yang digulirkan Mang Oded, sapaan akrab Wali Kota Bandung itu dinilai sebagai budaya baru untuk masyarakat Kota Bandung di bidang pengelolaan sampah. Program ini mampu menghasilkan terobosan baru yang inovatif bagi perkembangan dan kemajuan daerah, khususnya Kota Bandung sendiri. Kang Pisman semakin masif tumbuh di masyarakat, salah satu hasilnya mampu mengurangi produksi sampah. Program ini dinilai inspiratif untuk pengelolaan sampah, bahkan negara lain pun tertarik untuk menduplikasi konsep Kang Pisman.

Anugerah KDI 2019 diserahkan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR, Achmad Gani Ghazali Akman, kepada Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, yang mewakili Mang Oded pada saat acara Malam Penganugerahan KDI 2019, di Kota Padang, Kamis (22/8) malam. Ema mewakili Mang Oded mengaku sangat bersyukur.

Advertisement

“Pertama kita bersyukur, penghargaan ini hakikinya untuk menjadikan situasi dan kondisi kota yang jauh lebih baik terutama bidang penanggulangan sampah melalui Kang Pisman ini,” kata Ema, Jumat (23/8) di Balai Kota Bandung.

Ema membeberkan, Pemkot Bandung telah menyusun sejumlah program prioritas, di antaranya tentang permasalahan sampah. Menurut Ema, konsep Kang Pisman merupakan salah satu solusi penuntasan masalah sampah.

“Pemkot Bandung ingin membangun sebuah budaya. Dengan Kang Pisman ini kita ingin membangun peradaban. Output-nya bagaimana wajah kota melalui perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Sehingga mengubah mindset masyarakat yang menganggap sampah itu masalah nantinya menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan bernilai ekonomis,” beber Ema.

Pemkot Bandung telah menyosialisasikan Kang Pisman secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Bandung untuk memulai gerakan memilah sampah dari rumah. Survei DLHK mencatat, 80% Wargi Bandung telah mengetahui tentang Kang Pisman sehingga sosialisasinya dianggap berhasil.

Inisiasi gerakan Kang Pisman saat ini tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun pihak swasta seperti mal, hotel, dan pasar pun mulai mengolah sampahnya sendiri. Sampah dinilai mempunyai nilai ekonomis, terlebih dengan hadirnya bank sampah di seluruh kecamatan Kota Bandung.

Previous articleTahun 2020, BPS Laksanakan Sensus Penduduk
Next articleTempat Yang Wajib Dikunjungi di Sekitar Alun-Alun Bandung (1)