BANDUNG, infobdg.com – Dalam rangka persiapan pengamanan Natal 2018 dan tahun baru 2019 di Jawa Barat, Polda Jabar menggelar Apel Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2018 pada Kamis (20/12) pagi, di Lapangan Gasibu. Apel diikuti oleh segenap jajaran Polda Jabar, TNI, serta Pemerintah Provinsi.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selaku inspektur upacara dalam Apel Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2018, mengatakan, operasi besar yang akan berlangsung mulai 21 Desember 2018 sampai 1 januari 2019 nanti dilakukan demi memastikan pelaksanaan Natal dan tahun baru berjalan dengan aman dan kondusif.

Advertisement

“Kita ingin memastikan bahwa pelaksanaan yang sebentar lagi, yaitu Natal bagi umat kristiani, dan tahun baru 2019 yang biasanya sangat luar biasa intensitas aktivitasnya bisa berjalan dengan aman dan kondusif,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya, usai apel digelar.

Kang Emil menjelaskan, mobilitas jelang akhir tahun di Jawa Barat cukup tinggi. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya beberapa potensi gangguan yang serius seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, pelanggaran ketertiban umum, serta kejahatan yang bersifat konvensional.

Untuk itu, Kang Emil menambahkan, Operasi Lilin 2018 digelar dengan mengedepankan tindakan yang preventif, didukung kegiatan inteligen serta penegakan hukum secara tegas dan proporsional.

Personil yang akan dikerahkan dalam Operasi Lilin Lodaya 2018 ini berjumlah 28.328, yang terdiri dari 19.279 personil jajaran Polda Jabar, 5.200 personil TNI, serta 3.849 personil lainnya yang merupakan anggota Satpol PP, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja, dan instansi-instansi terkait. Sedangkan Satuan Pengamanan akan ditempatkan di 179 Pos Pengamanan dan 39 Pos Pelayanan dengan memberikan pengamanan Kamtibnas.

Melalui Operasi Lilin Lodaya 2018 ini, Kang Emil berharap, masyarakat secara umum dapat merasakan dampak nyata pelayanan yang diberikan aparat serta pemerintah daerah. Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat untuk selalu melaksanakan kegiatannya dengan lancar, tidak berlebihan, serta selalu menjaga ketertiban.

“Masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya dihimbau untuk tidak berlebihan serta selalu menjaga ketertiban. Ketertiban dimulai dari diri sendiri, kemudian juga saling mengingatkan jika ada kelompok lainnya yang punya potensi menimbulkan keramaian atau dinamika,” tandasnya.

Previous articlePolsek Cibeunying Kaler Ungkap Tiga Kasus Curanmor
Next articleRimember, Aplikasi Teranyar di Bidang Customer Loyalty Program