- Advertisement -

Public Space: Ngopi, Silaturahmi dan Bertukar Wawasan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg – Sebagai kota dinamis, Bandung banyak ditumbuhi kafe-kafe dengan berbagai konsep yang ditawarkan. Semua itu dirancang demi terciptanya suasana dan kesan yang nyaman. Mobilitas masyarakat urban yang semakin melesat, menuntun maraknya pertumbuhan kafe sebagai tempat diskusi, rapat, ataupun sekedar nongkrong dengan teman sejawat guna melepas penat.

dsc_3346

Wargi Bandung bisa mencoba ngopi di Public Space Coffe Corner. Letaknya di Jalan Jakarta No. 20-22 Ruko Kavling 11 Komplek Kota Kembang Permai, Bandung. Sekilas, Jika dilihat dari luar, Wargi Bandung tidak akan melihat pemandangan kafe. Hanya deretan ruko berjajar di samping jalan.

Dekorasi kafe memang terkesan sederhana. Meja yang dibuat dari palet tanpa finishing, dilengkapi gambar aktivis seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie, ataupun Chairil Anwar. Tak jarang, Public Space digunakan sebagai ruang berkumpulnya berbagai komunitas Bandung seperti Komunitas Sastra, Forum Bandung untuk Indonesia, Serta Komunitas Film.

Jika kebetulan sedang ada diskusi, Wargi Bandung bisa ikut nimbrung dan berbagi pengetahuan, jangan canggung untuk ikut berinteraksi. Wargi Bandung juga bisa mencoba mencicipi sajian ilmu dari buku-buku yang terpajang di sudut kafe. Selain ngopi, ada tambahan wawasan yang didapat ketika berkunjung ke Public Space.

Dari awal, Public Space dirancang sebagai tempat berkumpulnya berbagai komunitas, tempat diskusi dan yang terpenting silaturahmi. Pemilik Public Space, kang Dedi Barnadi menuturkan, dibuatnya Public Space tidak semata-mata untuk kepentingan komersil, di balik bertemunya setiap orang, ada relasi yang terjalin dan ini keuntungan yang didapat Public Space.

Untuk pilihan menu, segelas kopi rata-rata dibanderol dengan harga Rp. 10.000 sampai Rp. 14.000. Jika mencari kopi andalan di sini, Wargi Bandung bisa mencicipi kopi buhun yang diolah langsung dari petani di pegunungan Manglayang. Ada juga poster bertuliskan sejarah kopi buhun atau kopi dangiang, Public Space memang penuh dengan pengetahuan.

Selain kopi, Public Space menyediakan seblak anti galau, bayam krispi, calamari nyeng-nyeng atau cumi goreng serta menu berat seperti nasi goreng. Seperti kopi, tawaran harga dari makanan pun terbilang ramah di kantong.

dsc_3715

“Setiap pergerakan berawal dari secangkir kopi,” salah satu quote yang tertulis pada poster di dinding kafe. Bergerak mencari wawasan, bergerak menghidupi kehidupan. Di Public Space, silaturahmi memberi segalanya. (Hadil Umam)

Sumber foto : Publicspace.co.id