BANDUNG, infobdg.com – Kota Bandung akan membangun jalan tol dalam kota yang anggarannya ditanggung oleh swasta tanpa membebani APBD. PT. Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) pastikan pembangunan jalan Tol North South (NS)-Link dalam Kota Bandung tanpa menghilangkan zona hijau di Kota Bandung.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Pimpinan Proyek PT CMLJ, Tri Agus, saat rapat dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, pada Rabu (2/1) di Balai Kota Bandung.

“Dana tersebut bersumber dari dua, bisa dari equity ataupun loan. Dua-duanya bisa kita penuhi,” kata Tri Agus.

Advertisement

CMLJ merupakan konsorsium dari PT. Jasa Sarana, PT. Wijaya Karya, dan PT. Bina Marga. Rencananya, jalan tol dalam kota Bandung akan dibangun sepanjang 14,3 km dari Tol Pasir Koja sampai Jalan Surapati, di sekitar kawasan Pusdai. Jalur tersebut dirancang agar bisa mengurai kemacetan di area selatan dan utara Kota Bandung. Pembangunan tol ini tidak akan banyak memakan lahan baru. Jalur tol nantinya akan dibangun melayang di atas jalan yang sudah ada. Jadi, kehijauan kota Bandung akan tetap dipertahankan dengan mempertimbangkan sirkulasi udara dan cahaya di area bawah tol.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengatakan proses pembangunan tol dalam kota ini masih dalam tahap kajian. Oleh karena itu, ia meminta PT. CMLJ agar segera mengkajinya secara holistik, dari aspek ekonomi, transportasi, pembiayaan, sampai aspek sosial. Bagi Mang Oded, hal ini penting demi memastikan proyek dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga.

Pembangunan tol dalam kota ini rencananya akan berlangsung selama dua tahun. Pemkot Bandung dan PT. CMLJ masih menunggu proses awal selesai, termasuk penetapan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) di tingkat provinsi maupun kota.

“Ini program tol dalam kota kerja sama dengan Pemprov Jabar karena memang jalan milik provinsi. Ada pun Kota Bandung mudah-mudahan bisa mendapatkan manfaatnya dengan kehadiran tol ini,” tutur Mang Oded.

Mang Oded menambahkan, proyek yang rencananya akan rampung pada tahun 2021 ini akan terintegrasi dengan pembangunan di kota Bandung lainnya, seperti Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR). Tol BIUTR ini akan dibangun dari Pasteur hingga ke timur Bandung dan bertemu dengan KM 149 di Gedebage. Proyek ini akan bersinggungan dengan pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Oleh karenanya, Mang Oded mengatakan, perencanaan harus matang.

“Mungkin sekarang dimulai dari sini dulu. Kalau dikatakan butuh atau tidak butuh, nanti kan kita membangun tol ini terkoneksi. Nanti perlu waktu. Kalau tidak dimulai, kapan lagi? Terpenting, Kota Bandung bisa dapat manfaat,” jelas Mang Oded.

Previous articleKang Emil Apresiasi Elemen Masyarakat Yang Terlibat Dalam Penanganan Citarum
Next articleBlue Note Ber’Metafora’ pada Album Perdana