BANDUNG, infobdg.com – Wargi Bandung kalau “ngabuburit” di bulan Ramadan ini biasanya melakukan hal apa sih? Sebagian menghabiskan waktu dengan tadarus Alquran, sebagiannya lagi mungkin sibuk menyiapkan makanan untuk berbuka. Namun, tak ada salahnya jika sesekali mencoba ngabuburit dengan berjalan-jalan menggunakan “Bandros”.

Bandros atau Bandung Tour on the Bus adalah kendaraan pariwisata khas Kota Bandung yang memiliki desain unik seperti double decker dari Eropa. Bandros yang hadir di Kota Bandung sejak awal tahun 2014 ini memang dirancang untuk bus wisata.

Advertisement

Sejak pertama digagas, Bandros dibuat untuk mengantar wisatawan ke tempat-tempat ikonik di Kota Bandung. Dengan begitu, wisatawan tak perlu lagi menaiki kendaraan pribadi untuk berjalan-jalan ke seluruh penjuru kota.

Dari 18 Bandros yang ada di Kota Bandung, 16 bus Bandros dioperasikan untuk kendaraan wisata ke berbagai rute. Sedangkan 2 bus lainnya digunakan untuk kendaraan VVIP, khususnya tamu Pemerintah Kota Bandung.

Saat menaiki Bandros, penumpang akan didampingi oleh seorang pemandu wisata. Pemandu tersebut akan menjelaskan tempat-tempat yang dilalui oleh rute Bandros, dari mulai nama, fungsi, hingga sejarahnya. Setiap harinya, antrian Bandros selalu mengular, apalagi saat akhir pekan. Namun sejak memasuki Ramadan tahun 2019 ini, antrian tersebut berkurang sehingga penumpang bisa lebih cepat menaiki Bandros tanpa harus menunggu lama. Hal itu tentu membuat sensasi naik Bandros lebih nyaman dan menyenangkan.

Yuk, Wargi Bandung! Coba ngabuburit naik Bandros. Apalagi di bulan Ramadan ini jam kerja lebih sedikit sehingga pulang kantor lebih cepat. Sementara itu, jam operasional Bandros tidak berubah. Pada pukul 16.30 Bandros di Taman Dewi Sartika maupun Alun-alun Bandung masih siaga mengantar penumpang.

Soal tarif, penumpang dikenakan biaya sebesar Rp 20.000 untuk untuk single trip dan Rp 40.000 untuk seharian (bebas naik beberapa rute pun). Pas banget, ya kan? Selagi menunggu waktu berbuka, bisa jalan-jalan melihat seisi kota. Jadi, tunggu apa lagi?

Previous articleNiskala Parahyangan
Next article#BDGSketch : 7 Tipe Pengendara Saat Menunggu di Lampu Merah