BANDUNG, infobdg.com – Situasi ekonomi dunia dewasa ini sedang tidak stabil dan penuh kejutan. Sementara di Jawa Barat sendiri, pertumbuhan ekonomi dinilai bisa stabil dengan mengakselerasi sektor investasi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Pribadi Santoso, dalam gelaran JAPRI (Jabar Punya Informasi) pada Selasa (15/10), di Gedung Sate, Bandung.

Advertisement

“Yang penting kita itu fleksibilitas, sepanjang investasi Jabar itu mampu menemukan pasar baru, membuat produk yang sesuai pasar. Ini bisa menjadi hal positif yang diharapkan pertumbuhan ekonomi di Jabar,” katanya.

Pribadi menuturkan, Jawa Barat memiliki daya tarik yang kuat dalam sektor investasi. Banyak investor dari dalam maupun luar negeri yang berminat menanam modal di tanah Pasundan ini. Maka tak heran apabila Jawa Barat menempati posisi pertama di Indonesia.

“Minat investasi ke Jabar tinggi. Dan jadi provinsi yang menempati posisi satu untuk minatnya. Jadi, ini kalau catatan di sana ini, tahun kemarin, kenaikan (nilai investasi di Jabar) paling besar dibandingkan sebelumnya. Artinya, minat investasi tinggi. Investasi ini berkelanjutan,” ucap dia.

Apalagi, menurut Pribadi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Prov. Jabar, tengah berinovasi dengan memaksimalkan teknologi atau mengajukan permohonan izin secara online.

Kedepannya, pemohon izin tidak perlu repot datang ke kantor DPMPTSP. Mereka bisa mengajukan izin secara online. Kemudian, pemohon dapat mengecek sudah sampai mana permohonan diproses, apa masih dalam perkembangan teknis atau sudah masuk proses penandatanganan.

“Di Pemprov Jabar ini ada salah satu (terobosan baru dalam) perizinan. Proses perizinan ada OSS. Investor tinggal klik dan perizinan dengan klik. Ini bisa memudahkan investor masuk,” ungkap Pribadi.

Jika investasi Jawa Barat terus mengalami peningkatan, maka lapangan kerja akan melimpah. Dengan begitu, penyerapan tenaga kerja tinggi dan pendapatan masyarakat meningkat. Pun demikian dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengendalian DPMPTSP Jabar Diding Abidin mengatakan, iklim investasi yang baik, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur yang akseptabel akan membuat Jawa Barat menjadi destinasi menarik bagi banyak investor.

Ia memaparkan, grafik menanjak investasi di Jabar terlihat dari realisasi dana investasi yang diperoleh. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada Semester I Tahun 2019, jumlah investasi yang direalisasikan di 27 kabupaten/kota Jawa Barat sebesar 68,9 triliun rupiah.

Realisasi dana investasi tersebut meningkat 9,5 triliun rupiah dari tahun 2018 periode yang sama, yakni 58,1 triliun rupiah. Peningkatan tersebut berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja yang kian meningkat. Jumlah penyerapan tenaga kerja dalam kurun yang sama mencapai 71.573 orang, maka tak heran apabila Jawa Barat berhasil meraih penghargaan Platinum Provinsi Besar kategori Investasi dalam Indonesia Attractiveness Award (IAI) 2019. Oleh karena itu, Diding optimistis, target nasional realisasi investasi 2019, yakni sebesar 121,8 triliun rupiah dapat segera terwujud.

Sebagai bagian dari upayanya, Pemprov Jabar akan menggelar West Java Investment Summit (WJIS) pada 18 Oktober 2019 mendatang di Trans Luxury, Bandung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertemukan calon investor dengan pihak-pihak terkait.

“Dengan WJIS itu. kita undang calon investor dari dalam negeri dan luar negeri. Kita akan mempromosikan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepada investor agar bisa mendongkrak investasi,” pungkasnya.

Previous articleDaftar Acara di #BandungEventThisWeek
Next articleCoworking Space Nyaman di Bandung