- Advertisement -

Sudah Tau Segudang Manfaat Dibalik “One Day No Rice” ?

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Pernah denger kalimat, “kalau belum makan nasi itu artinya belum makan” ? Disadari atau tidak, kalimat itu membuktikan bahwa konsumsi beras di Indonesia dan Bandung sebagai kota besar di Indonesia memang sangat tinggi. Konsumsi beras di Kota Bandung termasuk sangat tinggi, yaitu 750 ton per-hari. Sebenarnya banyak pangan alternatif selain beras dengan kandungan yang sama dan lebih murah yang ingin dikenalkan pemerintah lewat program ini. Dengan program One Day No Rice diharapkan membentuk pola makan masyarakat Kota Bandung ke arah pola yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).

Pemkot Bandung menetapkan One Day No Rice atau sehari tanpa nasi setiap hari Senin sejak Senin 30 Maret 2015. Peraturan baru Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Pemkot Bandung ini diberlakukan untuk warga Bandung khususnya kalangan PNS Pemkot Bandung dan pelajar.

1

Tujuan dibuatnya gerakan One Day No Rice adalah salah satu cara mempromosikan beras yang terbuat dari jagung dan umbi-umbian sebagai makanan pokok orang Indonesia. Sedangkan untuk hari Senin yang dipih agar secara tidak langsung menjadi dorongan agar masyarakat muslim bisa mengikuti anjuran puasa sunah Senin-Kamis.

Beras dari singkong dan umbi-umbian yang dipilih karna harganya yang relative masih murah. Dengan harga Rp.5000,00 perkilo, Beras jagung dan umbi-umbian memiliki gizi dan kandungan yang sama. Singkong dan umbi-umbian sangat melimpah di tanah parahyangan. Dengan program One Day No Rice, akan menekan penderita diabetes. Jenis beras Indonesia berbeda dengan jenis beras produksi Jepang. Masyarakat Indonesia rentan terkena penyakit obesitas atau kegemukan bahkan diabetes tingkat II yang berbahaya bagi kesehatan karna pengolahan beras yang salah. Beras di Indonesia digiling habis sehingga warnanya bersih dan bebas dari serat dan gizi. Itu cara yang salah dan menyebabkan rawan terkena obesitas.

nasi

Gerakkan satu hari tanpa nasi ini sebenarnya merupakan program atau arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program dari Pemerintah Provinsi ini dinilai baik dan bermanfaat, sehingga walikota Ridwan Kamil selaku pemerintah kota menerapkan program ini di Bandung. Program ini juga sekaligus menekan import beras dan menggalakan pangan alternatif kepada warga Bandung yang selama ini selalu mengonsumsi nasi setiap harinya. Pemkot Bandung juga menghimbau untuk para pengelola atau pengusaha kuliner untuk menyiapkan pengganti nasi (sumber karbohidrat) pada menunya setiap Hari Senin untuk mendukung progam ini.

rasi

Belum lagi fakta yang ada tentang penurunan produksi beras hasil pertanian di Jawa Barat dan Bandung. Tahun ini, produksi padi di Kabupaten Bandung yang ditetapkan Pemprov Jabar menurun dibanding tahun lalu. Tahun ini produksi berasnya hanya 508.241 ton gabah kering giling. Sementara tahun lalu, target produksi padi yaitu 509.667 ton GKG. Krisis beras yang dialami Bandung dan sekitarnya disebabkan tanah pertanian basah dan pertanian kering sering mengalami puso karna lahan pertanian tanaman pangan terendam banjir. Belum lagi masalah alih fungsi lahan pertanian semakin tinggi. Dengan program One Day No Rice semoga bisa membantu menjaga ketahanan pangan tetap aman.