KUNINGAN, infobdg.com – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, pada Selasa (10/9).

Kunjungan tersebut dikhususkan tak lain untuk menyampaikan bela sungkawa secara langsung atas penusukan yang mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu santri asal Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Mohammad Rozian. Uu yang juga dikenal sebagai Panglima Santri mengecam keras insiden tersebut.

Advertisement

Insiden terhadap Mohammad Rozian terjadi pada Jumat (6/9) malam. Korban sedang menunggu ibunya yang baru datang dari Kalimantan, di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, bersama satu orang rekannya sebelum akhirnya ditusuk oleh orang tak dikenal hingga meninggal dunia.

Mengetahui kronologis terjadinya penusukan terhadap salah satu santri, Uu mengucapkan belasungkawa dan kesedihan yang mendalam. Uu pun berdoa agar keluarga, guru, dan teman yang ditinggalkan mendapat ketabahan.

“Atas nama Panglima Santri kami turut berduka cita atas kejadian yang menimpa santri Husnul khotimah,” tutur Uu, di Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan, Selasa (10/9).

Uu berharap pihak aparatur hukum segera menindaklanjuti kasus ini dengan seadil-adilnya karena yang dibunuh adalah santri yang menurut Uu sangat spesial.

“Santri itu spesial, barang langka, karena punya tanggung jawab meneruskan ajaran agama, menerima estafet ilmu syariat,” ungkapnya.

Belajar dari hal tersebut, Uu mengimbau kepada para orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada anaknya, sehingga tidak akan ada lagi orang yang tak bertanggung jawab, seperti pelaku penusukan.

Uu berharap insiden penusukan ini tidak memudarkan niat orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan. “Mudah-mudahan ini kejadian pertama dan terakhir,” harap Uu.

Agar insiden yang sama tidak terjadi lagi, Uu pun turut mengimbau pihak pesantren untuk meningkatkan keamanan, baik di dalam lingkungan pesantren maupun dengan memberikan pendampingan saat santri hendak bepergian.

“Minimal santri ada yang menemani saat bepergian, tidak sendiri, ada yang mendampingi,” tutup Uu.

Previous articleAtasi Pengangguran di Jawa Barat Lewat Program Smart Nakertrans
Next articleGlow Art Festival Siap Jadi Acara Puncak Peringatan Hari Jadi Kota Bandung ke-209