- Advertisement -

90 Tahun Persib, Anniversary dan Prestasi

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Tepat hari ini, 14 Maret 2023, tim kesayangan Bobotoh sa-alam dunya merayakan hari jadinya yang ke-90 tahun. Tentunya sebuah usia dengan perjalanan yang sangat panjang.

Getir pahit dan manis sudah dilalui oleh tim dengan julukan Maung Bandung ini, tim yang selalu dibanggakan oleh seluruh warga Jawa Barat. Meskipun bisa dibilang love hate relationship, Persib Bandung dengan Bobotoh akan selalu terkoneksi erat. Segala macam prestasi dan kenangan indah pernah dipersembahkan oleh Persib Bandung.

Di era Liga Indonesia pada medio 2000-an, tidak ada gelar bergengsi yang diraih oleh Persib Bandung, padahal saat itu Persib termasuk dalam empat besar klub sepak bola tersukses di Indonesia. Pada era Perserikatan, Persib Bandung berhasil merengkuh 5 trophy. Ketika kompetisi Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi LIGINA 1994-1995 dan memakai nama Divisi Utama, Persib langsung keluar menjadi juara dengan mengalahkan Petrokimia Putra di laga final lewat gol semata wayang Sutiono Lamso. Setelah keluar menjadi juara di edisi pertama LIGINA, tidak ada lagi prestasi Persib yang bisa dibanggakan karena performanya yang tidak stabil dan cenderung menurun.

Hasil terburuk dan tentunya akan selalu kita ingat bersama adalah pada Divisi Utama tahun 2006. Persib Bandung harus berjuang di papan bawah dan nyaris terdegradasi. Saat itu Badan Liga Indonesia menghapuskan degradasi setelah gempa dahsyat yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya serta membuat tim PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman harus menarik diri dari kompetisi. Di akhir musim, Persib Bandung harus puas berada di peringkat 12 dari 14 tim yang berada di Wilayah Barat. Arcan Iurie yang pada saat itu menjadi Pelatih Kepala mau tidak mau harus bertanggung jawab dan meminta maaf kepada Bobotoh. Setelah musim yang buruk ini, praktis membuat harapan semua Bobotoh kandas.

Pada tahun 2008, Badan Liga Indonesia kembali merubah format kompetisi. Kali ini menggunakan nama Indonesia Super League, tidak ada lagi Wilayah Barat dan Wilayah Timur, semua tim berkompetisi dalam satu tabel liga dan harus berhadapan satu sama lain. Kompetisi ISL ini bagaikan membuka lembaran baru untuk Persib Bandung. Terbukti selama ISL grafik permainan Persib mulai konsisten dan meningkat. Pada ISL musim 2008-2009 Persib berhasil menduduki peringkat ketiga, ISL musim 2009-2010 peringkat keempat, ISL musim 2010-2011 peringkat ketujuh, dan ISL musim 2013 naik lagi menjadi peringkat keempat.

Harapan itu hadir di kompetisi Indonesia Super League musim 2014. Kerangka tim yang dibuat oleh Pelatih Djajang Nurjaman mulai terlihat hasilnya. Kolaborasi pemain senior berpengalaman seperti Firman Utina, Made Wirawan, Supardi Natsir, M. Ridwan, Ferdinand Sinaga, Atep, Tantan, dan Ahmad Jufriyanto mulai menyatu dengan trio pemain asing Vujovic, Makan Konate, dan Djibril Coulibaly membuat permainan Persib semakin ngotot dan impresif. Hasilnya, Persib Bandung berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League melalui partai final yang dramatis.

Di final Persib berhasil mengalahkan tim kuat dan langganan juara Persipura Jayapura lewat drama adu penalti (5-3) setelah skor imbang 2-2 bertahan sampai waktu normal habis. Pada babak adu penalti Made Wirawan berhasil menepis tendangan Nelson Alom, dan Ahmad Jufriyanto sebagai penendang penentu berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

7 November 2014, hari indah yang akan selalu dikenang oleh seluruh Bobotoh sa-alam dunya, Persib Bandung mengakhiri perjalanan 20 tahun tanpa gelar di Stadion Jakabarin Palembang.

Setahun setelahnya, optimisme dan euphoria juara masih menyelimuti tim Persib Bandung. Sebagian besar skuad juara ISL 2014 masih dipertahankan oleh Pelatih Djajang Nurjaman untuk mengarungi ISL 2015. Ini dibuktikan dengan gelar juara turnamen pra musim bertajuk Piala Presiden 2015.

Di partai final yang berlangsung pada 18 Oktober 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Persib berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor meyakinkan 2-0. Kedua gol yang membawa Persib juara dicetak oleh Ahmad Jufriyanto dan Makan Konate. Lagi-lagi malam yang indah dan akan selalu dikenang oleh Bobotoh sa-alam dunya.

Wilujeng Milangkala nu ka-90, kesayangan dan kebanggaan kami, Persib Bandung.

We love you, Persib. We do!***