- Advertisement -

Cuaca Ekstrem di Bandung, BMKG Bantah Kaitannya dengan Gelombang Panas di Asia

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa suhu ekstrem yang melanda Bandung dan sekitarnya tidak terkait dengan fenomena Gelombang Panas yang sedang melanda sebagian wilayah Asia.

“Gelombang panas tersebut tidak terkait dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia,” jelas Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (5/5).

Guswanto menjelaskan bahwa istilah gelombang panas menurut World Meteorological Organization (WMO) tidak berlaku untuk kondisi saat ini di Indonesia.

“Kondisi atmosfer tersebut sulit terjadi di wilayah Indonesia yang berada di wilayah ekuator,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menyebut kondisi ini menyebabkan wilayah Indonesia mendapat penyinaran matahari maksimum.

“Ini membuat suhu udara yang ada di wilayah Indonesia termasuk Jabar terasa lebih panas daripada biasanya,” ungkap Teguh Rahayu, Kepala Stasiun Geofisika Bandung.

Teguh juga menjelaskan bahwa fenomena udara panas yang terjadi saat ini merupakan bagian dari siklus tahunan peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.

“Mei merupakan periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau di sebagian besar wilayah di Indonesia,” jelasnya.

Meskipun fenomena ini merupakan hal yang biasa, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang bisa disertai petir dan angin kencang, angin puting beliung, serta fenomena hujan es.

“Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini pada potensi cuaca ekstrem,” tegas Teguh.***

 

sumber: Tribun Jabar