BANDUNG, infobdg.com – Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM selama satu dekade terakhir telah menjadi penopang perekonomian di tanah air, termasuk di Kota Bandung.
UMKM pun turut menjadi salah satu sektor yang terkena imbas pandemi Corona. Hal ini tentu menjadi pukulan keras bagi para pegiat UMKM, mengingat penjualannya secara langsung dibatasi. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi para pegiat untuk terus berjuang di tengah situasi saat ini.
Terbukti dari data yang telah dikumpulkan oleh Grab Indonesia, di mana sejak virus Corona merebak, layanan Grab Express mengalami peningkatan pengiriman yang dilakukan oleh social seller sebanyak 40%.
Salah satunya terjadi pada pengusaha UMKM di Kota Bandung, Fitri Sainatul Hasanah. Mitra Grab Express pemilik bisnis makanan Vidikitchen ini merasa bersyukur sebab di tengah pandemi, ia masih bisa menerima pesanan.
“Bisnis makanan adalah bisnis yang sangat sensitif terlepas dari adanya pandemi ini atau tidak. Jika kita lalai dalam menjaga kebersihan, maka nama baik brand kita akan menjadi taruhannya,” kata Fitri pada Infobdg, Rabu (22/4).
Sebelumnya di tengah pandemi ini Fitri sempat berpikir untuk menutup usahanya sementara.
“Tapi saya sadar ada orang lain yang nasibnya bergantung pada saya, contohnya pegawai saya dan juga pengemudi Grab Express yang membantu mengirimkan makanan untuk pelanggan saya,” bebernya.
Melalui Grab Express, Fitri merasa terbantu sebab bisa mengirimkan produk usahanya ke banyak tujuan dan banyak pemesan sekaligus.
Untuk diketahui, Grab Express bisa mengirimkan hingga ke-5 alamat dalam satu pesanan dan memesan hingga 10 mitra pengemudi dalam waktu yang bersamaan. Fitur ini sangat membantu untuk dapat menghemat waktu dan mengirimkan pesanan dengan lebih cepat.
Sementara itu, ditanggapi oleh Manajer Direktur Grab Indonesia, Neneng Goenadi, bahwa di tengah pandemi ini Grab berusaha terus memberikan yang terbaik bagi para mitranya. Ia meyakinkan bahwa berhenti berusaha bukanlah jawaban, oleh karena itu ia sangat kagum melihat semangat yang dimiliki para pegiat UMKM di Indonesia yang bisa terus melanjutkan bisnisnya, bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang lain.
“Dengan semangat itu kita bisa beradaptasi dengan situasi ini dan menjaga roda perekonomian Indonesia agar terus berputar dan bisa mengembalikan kestabilan ekonomi nantinya setelah pandemi ini berlalu,” tandas Neneng.