- Advertisement -

HUT ke-77, PMI Tingkatkan Layanan Kantong Mayat, Darah, dan Kebencanaan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Palang Merah Indonesia (PMI) tahun ini genap berusia 77 tahun. Pada perayaannya, PMI mengusung tema Tebar Kebaikan. Berangkat dari semangat ini pun, PMI optimis mampu meningkatkan layanan untuk masyarakat.

Foto: Diskominfo Bdg

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, PMI merupakan mitra strategis yang sangat dibutuhkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

“Di saat ada kebencanaan dan masyarakat yang membutuhkan khususnya mengenai kebutuhan darah itu selalu bisa terakomodasi. PMI berusaha menyediakan kebutuhan masyarakat menengah bawah dalam penyediaan kantong mayat setiap bulannya,” ujar Ema, seusai acara HUT PMI, Selasa (20/9).

Selain itu, ia menyebutkan, PMI selalu sigap dalam pelayanan berbagai hal. Khususnya kebutuhan darah dan bantuan dalam penanganan kebencanaan secara umum.

“Beberapa pelayanan yang terus berjalan seperti donor darah dan kegiatan relawan cepat tanggap bencana. Kegiatan ini menjadi prioritas karena masyarakat masih dalam keadaan rentan berbagai penyakit, bencana alam, dan kekerasan komunal,” ucap dia.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Bandung, Ade Koesjanto berharap, dalam momentum HUT ke-77, PMI harus semakin bisa dirasakan keberadaannya oleh masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan terbaik di bidang SDM maupun pada peralatan yang dimiliki.

“Di samping tugas lain, kita juga fokus mengenai pemutusan Thalasemia. Ini menjadi program prioritas kami pada tahun 2023. Thalasemia ini bukan penyakit menular, tapi membutuhkan biaya yang besar,” kata Ade.

Baginya, PMI memiliki filosofi tugas seperti tangan di bawah dan tangan di atas. Tangan di bawah karena PMI menerima bantuan dari berbagai sektor untuk melayani publik.

“Sedangkan tangan di atas, seluruh bantuan yang diperoleh PMI terus diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kami mengedepankan kegiatan yang berfokus pada layanan kemasyarakatan,” imbuhnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Unit Transfusi Darah, Uke Mutimanah menuturkan, mulai dari awal Agustus setelah peraturan PPKM level 1 berlaku di Kota Bandung, terjadi peningkatan jumlah pendonor. Kenaikannya 80 persen, sehingga PMI bisa memenuhi kebutuhan darah untuk rumah sakit (RS) di Kota Bandung.

“Kita bisa menyimpan stok ideal empat hari untuk kebutuhan RS. Sehari itu kebutuhannya 500 kantong labu dengan golongan darah yang bervariasi. Berarti dalam empat hari itu kita sudah bisa menyediakan 2.000 labu darah untuk 43 rumah sakit,” tutup Uke. ***