BANDUNG, infobdg.com – Kegiatan Disiplin Perlintasan yang digalakkan oleh Komunitas Edan Sepur Indonesia di Kota Bandung akan kembali dilanjutkan pada 10 Januari 2020.

Dimulai pada 6 tahun lalu, kegiatan Disiplin Perlintasan turut berperan dalam mengatasi pemasalahan di pintu perlintasan kereta api. Relawan-relawan yang tergabung dalam komunitas ini secara berkala melakukan evaluasi bersama stakeholders terkait seperti Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat, Kepolisian, PT. KAI, juga Dinas Pekerjaan Umum.

Advertisement

Hasil evaluasi terakhir pada Desember 2019 lalu, tahun ini banyak aspek yang perlu Edan Sepur tingkatkan seperti sarana dan prasarana pada perlintasan sebidang, penegakan hukum, tingkat pelanggaran, serta upaya ke depan yang dilakukan untuk mengatasi pemasalahan lainnya.

Salah satu anggota Edan Sepur, Agha menerangkan, bahwa upaya tersebut merupakan bentuk kepedulian para relawan akan keselamatan masyarakat di pintu perlintasan kereta api.

“Ini bentuk upaya serta kepedulian kami dalam amanat Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian, melakukan evaluasi secara berkala terhadap perpotongan sebidang ini,” kata Agha, Rabu (8/1).

Peran relawan Edan Sepur yang terjun langsung ke lapangan memberikan dampak positif, di mana tercatat adanya penurunan pelanggaran selama 3 tahun terakhir, mencapai 15%.

“Selama 6 tahun kami turun, hasilnya juga sesuai target kami yang di mana angka pelanggaran di perlintasan sebidang ini benar-benar turun,” bebernya.

Namun, patut disayangkan pada track record yang diperoleh Edan Sepur selama 2019, bahwa telah terjadi beberapa kejadian yang tak diinginkan serta sempat viral di media sosial. Diantaranya seperti pelanggar yang hampir tertabrak kereta api karena berusaha menerobos pintu perlintasan di Cikudapateuh, aksi represif pelanggar kepada relawan yang mengimbau hingga tindakan fisik di beberapa perlintasan, serta yang masih hangat adalah pelanggaran yang menerobos perlintasan kereta api di Cimindi hingga masuk ke ruang manfaat jalan kereta api (rel kereta api).

“Ini jadi cerminan bagi kita bahwa kedisiplinan berlalu lintas khususnya di perlintasan sebidang saat ini sedang tidak baik-baik saja serta perlu upaya yang konsisten untuk melakukan perubahan budaya yang salah ini,” ujar Agha.

Atas dasar tersebut, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan stakeholders terkait seperti Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk melakukan tindakan tegas berupa penilangan terhadap para pelanggar. Mereka pun ingin mengedukasi masyarakat terkait perlintasan sebidang. Agha pun mengatakan bahwa pihaknya kini telah mendapatkan bantuan CSR untuk mendukung kegiatan Disiplin Perlintasan dari beberapa stakeholders pada Tahun 2019, seperti dari PT. KAI dan Jasa Raharja, berupa alat peraga serta alat pendukung keselamatan.

“Harapannya dengan adanya kegiatan ini secara konsisten, keselamatan perjalanan kereta api semakin terjamin ketika melewati perlintasan sebidang karena kereta api bukan lagi mainan untuk kita, serta sama-sama untuk turun tangan bukan tunjuk tangan,”

Sebagai informasi, bagi Wargi Bandung yang ingin berkontriusi di kegiatan Disiplin Perlintasan ini bisa mendaftar melalui aplikasi website indorelawan di link bit.ly/indojpl20 atau search kata kunci #disiplinperlintasan 2020.

Previous articleDari Api Hingga Ular, Ini Kasus yang Dihadapi Diskar PB Kota Bandung Selama 2019
Next articleCuaca Ekstrem Mengintai Jabodetabek dan Jawa Barat