BANDUNG, infobdg.com – Wargi Bandung sempat menikmati era tahun 90an? Berarti Wargi Bandung gak akan asing lagi sama permainan-permainan jadul yang sering dimainkan anak-anak untuk mengisi waktu luangnya, terlebih pada bulan Ramadhan alias “ngabuburit”.

Pada era itu, anak-anak mungkin belum banyak mengenal permainan berteknologi canggih seperti smartphone atau console. Hal tersebutlah yang membuat banyak anak-anak lebih menghabiskan waktunya di luar rumah untuk bermain bersama teman-temannya. Infobdg merangkum beberapa permainan jadul yang sering dimainkan anak-anak untuk ngabuburit di bulan Ramadhan.

Petak Umpet

Foto : geotimes.co.id

Petak umpet adalah permainan “cari dan sembunyi” yang dimainkan oleh minimal dua orang anak atau lebih. Permainan ini sangat populer tak hanya di Indonesia, tapi juga sampai ke luar negeri.

Advertisement

Petak umpet mengharuskan satu orang pemain untuk berjaga dengan menutup matanya, sementara pemain lain bersembunyi. Tugas pemain yang berjaga adalah menemukan teman-temannya yang bersembunyi. Di sinilah keseruan permainan petak umpet, sang penjaga harus berusaha supaya tidak ada satu orang pun yang lepas dari pengamatannya. Karena apabila ada yang lolos, si penjaga bisa terancam untuk terus menduduki posisi jaga dan tidak kebagian peran bersembunyi.

Jibeh

Jibeh atau “beunang hiji beunang kabeh” (kena satu, kena semua) merupakan permainan petak umpet khas anak-anak dan remaja Sunda di era 80-90an. Permainan ini hampir mirip dengan petak umpet pada umunya. Sebagian besar dilakukan oleh anak laki-laki seusai mengaji dan salat tarawih.

Cara bermainnya, anak-anak berkumpul dan membagi menjadi dua kelompok. Kelompok tersebut lalu mengundi siapa yang akan bersembunyi terlebih dahulu. Lokasi bersembunyi biasanya masih di sekitar pemukiman atau komplek. Bila salah satu anggota kelompok diketahui lokasi persembunyiannya, maka seluruh kelompoknya dinyatakan ketahuan. Biasanya, saat salah satu kelompok memergoki anggota kelompok yang bersembunyi ia akan berteriak “jibeh”, dan permainan pun berganti giliran.

Monopoli

Foto : permainan-bocah.blogspot.com

Ini dia permainan yang sangat mengandalkan strategi dan keberuntungan para pemainnya. Monopoli adalah permainan papan yang tujuan utamanya adalah untuk menguasai petak-petak di atas papan. Pemain harus melakukan pembelian, penyewaan, hingga pertukaran properti yang dikemas dalam sistem ekonomi sederhana namun terlihat nyata dengan uang-uang mainan sebagai alat pembayarannya.

Kalau sudah main ini, bener-bener lupa waktu deh! Apalagi kalau pemainnya lebih dari dua orang, seru banget!

Ular Tangga

Foto : serbavintage.blogspot.com

Wargi Bandung mau bermain permainan papan yang gak ribet dan ringan? ular tangga adalah jawabannya.

Permainan ular tangga ini cukup membutuhkan dua pemain. Tugasnya hanya memindahkan pion pemain melalui jumlah angka dadu hingga ke garis finish. Perjalanan pion ke finish ini tidak akan mudah karena ada rintangan berupa “ular”. Apabila ada di petak ini, pemain harus turun mengikuti liukan badan ular. Sebaliknya, apabila pion berada di petak tangga, pemain bisa naik beberapa petak hingga ujung tangga.

Congklak

Foto : magz.restubpr.com

Ini dia permainan yang telah ada sejak zaman dulu, congklak. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan bersama satu orang temannya.

Terlihat sederhana, bermain congklak harus menggunakan strategi yang ampuh. Permainan ini menguji kepintaran pemain karena untuk menang, pemain harus mendapatkan “kuwuk” yang lebih banyak dari lawannya.

Yang seru dari permainan ini adalah “nembak”, di mana apabila perjalanan kuwuk pemain terhenti di wilayahnya, ia berhak mengambil tumpukan kuwuk lawan yang ada di sebrangnya.

Kartu Remi

Permainan kartu memang tidak pernah punah. Kartu jenis remi masih sering dimainkan oleh beberapa generasi. Jenis permainan kartu ini sangat banyak, seperti cangkulan, empat satuan, geprakan, dan lain-lain.

Bermain kartu remi memerlukan lebih dari dua orang agar permainan semakin seru. Semakin banyak pemain, maka semakin banyak juga lawannya dan semakin seru permainannya.

Bermain kartu remi di bulan Ramadhan ini boleh-boleh saja, asal jangan dijadikan sebagai ajang taruhan ya Wargi Bandung!

Tamiya

Foto : frontlinehobbies.com.au

Tamiya atau mobil balap mainan ini sangat populer pada masanya. Pada masanya, Tamiya ini wajib dimiliki oleh anak laki-laki pada tahun 90-an. Tamiya bisa didesain dan dimodif sendiri, spare part mobil balap mainan ini juga bisa diganti agar dapat melaju lebih kencang.

Tamiya biasa dimainkan di jalan lurus. Dulu, hampir di setiap kawasan perumahan sering ditemukan track mobil Tamiya yang dijajakan pedagang sekaligus menjual spare part dan mobilnya. Track ini bisa digunakan untuk adu kecepatan Tamiya mu dengan yang lain loh!

Layangan

Foto : Kingsunda.com

Permainan yang sudah ada sejak lama ini memang tidak pernah membosankan. Permainan ini membutuhkan keterampilan dalam menerbangkannya. Jika Wargi Bandung sedang bermain bersama teman, Wargi Bandung bisa minta tolong “pang ngapungkeun”. Istilah itu adalah untuk menyuruh teman memegang layangannya dengan jarak yang cukup jauh.

Gimana Wargi Bandung? Masih ingat kan sama permainan-permainan ini? Permainan seperti ini mungkin sudah sangat jarang dimainkan, karena anak-anak saat ini lebih memilih untuk bermain dengan gadget-nya seusai pulang tarawih. Tetapi tidak ada salahnya untuk kita mencoba lagi permainan jadul ini dan mengenalkannya pada kerabat terdekat, terutama para generasi z, agar mereka tahu bahwa menghabiskan waktu luang tak harus bermain game di smartphone saja tetapi bisa bermain, belajar, dan tertawa bersama orang-orang terdekatnya di dunia nyata, setidaknya bisa mempererat persaudaraan.

Previous articleTempat Beli Parsel di Bandung
Next articleBohemians Meluncurkan Lagu Tentang Anak Berkebutuhan Khusus, Berjudul “Borderline”