BANDUNG, infobdg.com – Pipa PDAM di Jalan Cibangkong Lor, Batununggal, Kota Bandung, pecah pada Rabu (5/6) sore, menyebabkan kerusakan besar di pemukiman padat penduduk.
Dilansir dari Detik Jabar, insiden tersebut mengakibatkan dua rumah rusak berat, runtuhnya kirmir sungai, dan 95 rumah lainnya terendam air.
Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menimbulkan dampak signifikan pada aliran air di sebagian Kota Bandung.
Sonny Salimi, Direktur Utama Perumda Tirtawening, via Detik Jabar mengonfirmasi bahwa kejadian ini akan mempengaruhi pasokan air bagi sekitar 90.000 warga Bandung.
“Aliran air tidak berhenti total, namun kuantitasnya akan berkurang. Kami masih bisa mengoptimalkan sistem dari Dago Bengkok,” ujar Sonny, dikutip dari Detik Jabar, Sabtu (8/6).
Setelah upaya evakuasi dan pembersihan area terdampak, perbaikan pipa yang retak memanjang mulai dilakukan pada Jumat (7/6).
Sonny menjelaskan bahwa penyebab pasti pecahnya pipa masih belum bisa dipastikan. Dugaan sementara adalah pergeseran tanah akibat gempa yang terjadi beberapa kali di Bandung.
Faktor lain yang memperberat beban pipa adalah penggunaan air tanah yang masif dan adanya bangunan di atas timbunan pipa.
“Penggunaan air tanah menurunkan muka tanah, sehingga posisi pipa mungkin sudah berubah dan menjadi rentan,” tambah Sonny.
Pemukiman yang terdampak berdiri di atas lahan milik PT KAI yang disewa oleh PDAM Tirtawening.
“Kami sewa lahan PT KAI untuk memasang pipa di bantaran atau 6 meter dari jalur kereta,” kata Sonny, menambahkan bahwa koordinasi dengan PT KAI akan segera dilakukan.
Sonny menekankan bahwa PDAM Tirtawening selalu melakukan pemeliharaan pipa sesuai standar operasional.
“Kami rutin melakukan maintenance setiap minggu, membuka washed out untuk menghilangkan udara terjebak dan kotoran,” jelasnya.
Insiden ini menyoroti perlunya solusi jangka panjang untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, terutama terkait dengan posisi pipa di bawah bangunan pemukiman.***