BANDUNG, infobdg.com – Program padat karya kembali digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung karena terbukti memberikan manfaat signifikan bagi warga, terutama mereka yang memerlukan pekerjaan.
Dilansir dari jabar.tribunnews, “Padat karya digelar tahun ketiga untuk tahun 2024 ada 86 titik yang dijadikan program padat karya,” tutur Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman, Senin (02/09/2024).
Menurut Andri, program ini sangat membantu, khususnya bagi warga yang mendapatkan kesempatan kerja melalui program ini.
“Satu titik ada 50 0rang yang bekerja dengan upah Rp 133 ribu ditambah makan dan snack,” tutur Andri.
Program padat karya yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 12.00 selama 10 hari ini diprioritaskan bagi warga di kelurahan masing-masing yang belum memiliki pekerjaan.
“Warga yang bekerja dapat upah, warga lainnya dapat menikmati kebersihan, karena kerjanya bersihkan gorongs gorong dan lingkungan,” tuturnya.
Pada tahun 2024, program ini diadakan di 86 titik, dengan total sekitar 4.300 tenaga kerja yang terserap.
Andri menjelaskan bahwa program ini pertama kali digelar saat Kota Bandung mengalami krisis sampah dan tidak diperbolehkan membuang sampah ke Sarimukti. Hingga kini, program ini terus berlanjut karena manfaatnya yang dirasakan oleh masyarakat.
“Tiap tahun permintaan padat karya meningkat Ini mengingat karena banyak wilayahnya ingin dibersihkan dan ada kesempatan kerja, ” tuturnya.
Kegiatan padat karya ini disambut baik oleh warga, baik yang terlibat langsung maupun yang tidak. Mereka merasa bersyukur, karena selain memberikan pekerjaan, program ini juga membantu menjaga kebersihan lingkungan.
“Padat karya dimulai triwulan pertama di bulan Maret. Nanti di (APBD, red) perubahan ada tambahan di lima titik, pelaksanaannya di November. Hanya lima titik karena waktunya hanya satu bulan, November saja, ” ujarnya.
Misalnya, di Kelurahan Panjunan, padat karya dimulai pada 27 Agustus dan disambut dengan antusiasme warga yang penuh semangat membersihkan gorong-gorong yang penuh sampah dan lumpur.
Asep, koordinator padat karya, menyampaikan terima kasih karena Kelurahan Panjunan setiap tahun mendapatkan program ini.
“Warga merasa terhormat dapat penghasilan dengan bekerja , program Disnakee sangat bagus harusnya semua Dinas memiliki program yang memberdayakan warga,” tutur Asep.
Sasaran utama padat karya adalah gorong-gorong atau saluran air, yang sering kali penuh dengan sampah atau endapan. Pembersihan ini bertujuan untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.