- Advertisement -

Program Sabandung, Bagikan 30.200 Paket Nasi per Pekan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Kota Bandung resmi meluncurkan program “Sabandung” atau Sangu Bancakan Urang Bandung. Program tersebut akan membagikan 30.200 paket nasi dus kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Humas Kota Bandung

Launching Sabandung ini serentak di seluruh kelurahan. Per-kelurahannya itu kurang lebih membagikan 200 nasi dus. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa lebih,” ungkap Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bandung, Pagat Risjanuar Passa, Senin (11/5).

Pagat menerangkan, jumlah 200 per-kelurahan adalah yang didanai oleh realokasi 50% dana Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) APBD Kota Bandung. Dana tersebut memang dialokasikan untuk program penanggulangan sosial bencana.

Namun, program ini juga menerima bantuan dan donasi dari masyarakat dan sektor usaha sehingga jumlah tersebut bisa lebih. Pemberian bantuan pun tidak hanya dilakukan per-pekan, namun bisa juga setiap hari.

“Kalau swadaya dengan bantuan masyarakat itu bisa mencapai kurang lebih 40.000-an lebih nasi dus,” bebernya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengungkapkan, bahwa program Sabandung ini berbeda dengan dapur umum sebab proses pengolahan makanan tidak dilakukan terpusat di satu tempat yang dapat memicu kerumuman orang.

“Karena ada satu kejadian ketika spanduk dapur umum dipasang masyarakat banyak yang datang dan belum tentu masyarakat setempat yang datang ke dapur umum. Untuk itulah saya ingin menegaskan bahwa dapur Sabandung ini berbasis keluarga,” kata Siti.

“Kita harus terus melaksanakan PSBB dengan tetap memperhatikan physical distancing. Dapur Sabandung ini mempunyai prinsip memberdayakan UP2K di jaringan PKK. Jadi dapurnya berbasis keluarga,” tambahnya.

Ia pun menekankan, kader PKK di RW harus menjadi yang terdepan dalam proses distribusi. Sebab merekalah yang paling mengetahui warga yang berhak menerima Sabandung, yakni warga miskin yang terdampak Covid-19, nomaden yang tidak punya penghasilan dan tempat tinggal, serta Orang dengan Pengawasan (ODP) atau yang sedang mengarantina diri.

“PKK RW yang menjadi leading sector dalam pendistribusian makanan, beserta Pak RW-nya yang tahu kondisi masyarakat daerah tersebut. Siapa yang ada di kos-kosan, siapa yang nomad, dan siapa yang membutuhkan, dan bisa menghimpun nasi Sabandung ini dari warga,” jelasnya.

Siti juga mengajak kepada seluruh warga yang mampu untuk berpartisipasi dalam program ini. Sabandung bukan program milik Pemkot Bandung, melainkan milik seluruh masyarakat kota. Siapa pun bisa membantu tetangganya yang sedang membutuhkan.

“Sabandung ini insyaallah untuk menyamakan rasa dan semangat bahwa warga Bandung bisa saling berbagi, bisa saling arif dan bijaksana untuk mengamankan tetangga masing-masing,” pungkas Siti.