- Advertisement -

Ternyata Begini Sejarah Terbentuknya Kota Bandung, Sudah Tahu?

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Memperingati Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-210 yang jatuh pada 25 September 2020, Wargi Bandung tahu nggak sih seperti apa awal Kota Bandung itu terbentuk?

Untuk ukuran sebuah kota, Kota Bandung ini terhitung belum terlalu tua, karena masih ada sejumlah kota lainnya di Indonesia yang terbentuk lebih dari 210 tahun.

Perlu diketahui, ternyata Kota Bandung ini dibentuk jauh setelah pembentukan Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung ini dibentuk sekitar abad ke-17 Masehi, dengan Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati pertamanya. Beliau menjabat sebagai bupati pertama Kabupaten Bandung hingga tahun 1681.

Saat itu, Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak atau yang sekarang dikenal sebagai Dayeuhkolot, dan jaraknya kurang lebih 11 km ke arah Selatan dari pusat Kota Bandung sekarang.

Seperti yang diketahui, di masa abad ke-17 Indonesia masih dalam kekuasaan penjajah Belanda. Kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda pada saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) atau yang lebih dikenal dengan nama “Dalem Kaum I”. Kepemimpinan pun jatuh dikuasai oleh orang Belanda, yakni Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal pertamanya (1808-1811).

Demi kelancaran dalam menjalankan misinya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang berkisar 1000 km dimulai dari Anyer di ujung barat Jawa Barat hingga ke Panarukan di ujung timur Jawa Timur.

Pembangunan jalan raya itupun dilakukan oleh rakyat pribumi dibawah pimpinan bupati daerahnya masing-masing. Khususnya di daerah Bandung dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos ini mulai dibangun pada pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Perlebaran jalan daerah Bandung (sekarang) itu adalah Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Asia Afrika-Jalan A. Yani, berlanjut sampai ke Sumedang dan seterusnya.

Tidak hanya memerintah untuk membangun Jalan Raya Pos saja, Daendels pun melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari) agar lebih dekat dengan Jalan Raya Pos. Sehingga ia dan pejabat pemerintah kolonial lainnya mudah mendatangi kantor bupati.

Namun, jauh sebelum surat itu dikeluarkan, bupati Bandung sudah merencanakan terlebih dahulu untuk pemindahan ibukota Kabupaten Bandung. Bahkan bupati Bandung telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan.

Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak dianggap tidak strategis sebagai lokasi ibukota pemerintahan, karena letaknya yang jauh di sisi selatan daerah Bandung serta sering dilanda banjir jika musim hujan tiba.

Pemindahan ibukota ini pun terjadi sekitar tahun 1808 atau awal tahun 1809. Dimulai dari bupati beserta sejumlah rakyatnya yang pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru. Pertama, bupati tinggal di Cikalintu atau daerah Cipaganti, kemudian pindah lagi ke Balubur Hilir, hingga akhirnya pindah ke Kampung Bogor atau Kebon Kawung pada lahan Gedung Pakuan sekarang.

Tidak diketahui secara pasti berapa lama Kota Bandung dibangun, yang jelas Kota Bandung ini dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung yang secara langsung memimpin pembangunan itu. Dengan kata lain, bupati R.A Wiranatakusumah II adalah pendiri atau the founding father-nya kota Bandung.

Dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810, Kota Bandung pun diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung. Sehingga tanggal 25 September ini akan selalu diperingati sebagai Hari Jadi Kota Bandung. Milangkala Kota Bandung ke-210 Wargi Bandung!