Tradisi I’tikaf di Masjid Raya Habiburrahman: Ribuan Jamaah, Suasana Khusyuk, dan Target Khatam Al-Qur’an

BANDUNG, infobdg.com – Setiap bulan Ramadan, Masjid Raya Habiburrahman yang berlokasi di area PT. Dirgantara Indonesia, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, selalu menjadi salah satu destinasi utama bagi umat Islam yang ingin menjalankan i’tikaf di 10 malam terakhir. Dengan atmosfer yang tenang, bersih, dan nyaman, masjid ini selalu dipadati oleh ribuan jamaah yang datang tidak hanya dari Bandung, tetapi juga dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Sumedang, Tasikmalaya, bahkan hingga Yogyakarta, Kalimantan, dan Malaysia.

I’tikaf di Habiburrahman: Tradisi yang Selalu Dinanti

Sejak 1998, i’tikaf di Masjid Raya Habiburrahman telah menjadi tradisi tahunan yang penuh makna. Ibnu Bintarto, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), bahkan menyebut momen ini sebagai puncak ibadah Ramadan.

Tidak hanya sekadar berdiam diri di masjid, i’tikaf di Habiburrahman memiliki target besar, yaitu menghatamkan Al-Qur’an 30 juz dalam salat. Oleh karena itu, masjid ini menerapkan sistem tarawih 1 juz per malam dan qiyamul lail 2 juz per malam, yang membuat jamaah bisa menyelesaikan 30 juz dalam 10 hari terakhir Ramadan.

Selain itu, ada juga ceramah subuh yang memberikan siraman rohani untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah di penghujung bulan Ramadan.

Pelataran Masjid Dipenuhi Ratusan Tenda

Salah satu hal yang unik dari i’tikaf di Masjid Raya Habiburrahman adalah tradisi mendirikan tenda. Peserta diperbolehkan membawa dan mendirikan tenda di pelataran masjid agar lebih nyaman saat menjalankan i’tikaf. Tak heran, setiap tahunnya ratusan tenda berdiri rapi, dan tahun ini sekitar 500 tenda sudah mengisi area yang telah dikapling sejak sebulan sebelumnya.

Meski jumlah jamaah sangat banyak, pengurus masjid telah menyiapkan fasilitas dengan baik, mulai dari:
✔ Kamar mandi yang layak dan bersih
✔ Ketersediaan air bersih yang cukup
✔ Sistem suara yang menjangkau seluruh sudut masjid, sehingga jamaah tetap bisa mendengar imam dengan jelas di mana pun mereka berada

Selama periode i’tikaf, Masjid Raya Habiburrahman juga bekerja sama dengan lebih dari 50 pelaku UMKM yang menjajakan berbagai makanan dan kebutuhan harian jamaah. Kehadiran para pedagang ini tentunya sangat membantu jamaah yang membutuhkan santapan sahur, takjil, atau kebutuhan lainnya seperti pakaian.

Dengan jumlah jamaah yang terus bertambah setiap tahunnya, Masjid Raya Habiburrahman terus menjadi salah satu destinasi i’tikaf paling favorit di Bandung dan sekitarnya. Suasananya yang nyaman dan khusyuk, ditambah dengan program ibadah yang intensif, membuat tempat ini selalu dinanti oleh mereka yang ingin memaksimalkan ibadah di 10 malam terakhir Ramadan.

Sudahkah kamu merasakan pengalaman i’tikaf di Masjid Raya Habiburrahman?***

Exit mobile version