Lawan Krisis Fatherless, Baba Billi Gagas Gerakan Riding With Dad

BANDUNG, infobdg.com – Di tengah derasnya konten keluarga yang wara-wiri di media sosial, seorang ayah di Bandung justru melahirkan sebuah gerakan nyata yang menyentuh. Dialah Billi Sandi Pratama (33) atau yang akrab disapa Baba, owner Vecha Event Organizer sekaligus family content creator, yang menggagas inisiatif bernama Riding With Dad.

Baba mengungkap, gerakan ini lahir dari keresahan pribadinya melihat fenomena fatherlessness, ketika sosok ayah ada secara fisik tapi absen secara emosional dalam kehidupan anak.

“Saya selalu ditanyai di komen maupun DM, ‘Ba, gimana sih bisa komunikasi efektif dan seru bareng anak?’ Jujur saya merasa ilmu saya masih kurang. Karena latar belakang saya di Event Organizer, akhirnya saya bikin event untuk ayah dan anak, sekaligus menghadirkan pakar parenting biar bisa sharing langsung,” tutur Baba dengan penuh haru.

Riding With Dad dirancang bukan sekadar kumpul-kumpul. Acara bulanan ini hadir dengan format yang selalu segar dan relevan untuk ayah-ayah zaman sekarang. Konsep utamanya adalah menciptakan pengalaman bonding yang bermakna lewat dua kegiatan inti, City Rolling alias touring motor bareng anak, dan aktivitas seru Dads & Kids yang berbeda di setiap edisinya.

Lebih dari sekadar riding, Baba ingin menjadikan acara ini wadah belajar untuk ayah-ayah millennial agar lebih mindful dalam menjalankan perannya.

“Saya ingin menciptakan momen berharga yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga memperkuat ikatan emosional antara ayah dan anak,” tegasnya.

Gerakan ini juga bersifat inklusif. Tak ada batasan jenis motor atau merek tertentu.

“Motornya nggak harus scooter atau brand tertentu. Yang penting kebersamaan ayah dan anak. Intinya Riding With Dad hadir untuk meningkatkan bonding mereka,” jelas Baba.

Meski mengusung konsep fun, Baba tetap menekankan pentingnya keselamatan. Setiap peserta wajib mengikuti aturan, mulai dari durasi riding maksimal satu jam, kecepatan maksimal 40 km/jam, hingga larangan membonceng lebih dari satu anak. Semua itu mengacu pada regulasi Pasal 106 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Bagi Baba, Riding With Dad bukan sekadar event, tapi sebuah gerakan sosial untuk mengembalikan peran ayah dalam pengasuhan.

“Mudah-mudahan langkah ini bisa jadi proposal saya kelak di hadapan Tuhan untuk jadi manusia yang bermanfaat. Mohon doa dan dukungannya agar Riding With Dad bisa terus konsisten,” pungkasnya.

Melalui gerakan ini, Baba berharap lebih banyak ayah yang berani turun langsung, membangun kenangan indah dengan anak-anaknya, dan bersama-sama melawan krisis fatherlessness di Indonesia.***

Exit mobile version