BANDUNG, infobdg.com – Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat berlangsung pada Selasa (17/9), di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung. Salah satu agenda yang dibahas adalah mengumumkan usulan calon pimpinan definitif DPRD Jabar 2019-2024.

Foto: Humas Jabar

Rapat tersebut dihadiri oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. DPRD Jabar mengusulkan enam calon pimpinan yang akan diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Keenamnya terdiri dari satu orang ketua dan lima orang wakil ketua, yakni Taufik Hidayat dari Partai Gerindra (Ketua), Achmad Ru’yat dari PKS (Wakil Ketua), Ineu Purwadewi Sundari dari PDI-P (Wakil Ketua), Ade Barkah Surahman dari Partai Golkar (Wakil Ketua), Oleh Soleh dari PKB (Wakil Ketua), dan Irfan Suryanagara dari Partai Demokrat (Wakil Ketua).

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, tak mengomentari soal formasi baru pimpinan DPRD Jabar periode 2019-2024 ini. Pasalnya, menurut Emil, hal itu merupakan domain dari DPRD sendiri. Terkait fungsi alat kelengkapan baru di DPRD Jabar, Emil berharap hal tersebut bisa membawa perubahan bagi Jabar.

Advertisement

“Ini kan isinya, dapurnya Pak Taufik (Ketua Sementara DPRD Jabar). Jadi, tanyanya harus ke beliau,” tegas Emil.

Dalam agenda tersebut, Emil dan Ketua Sementara DPRD Jabar Taufik Hidayat pun bersalaman sambil mengepalkan tangan sebagai tanda sinergi antara Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dengan DPRD Jabar.

“Zaman baru, dinamika baru. Saya kira dengan hadirnya Pak Taufik membawa angin segar kepemimpinan DPRD. Kami sudah sering ngobrol, makan bareng. Kalau Jawa Barat kondusif mah (bisa) ngabret,” kata Emil.

Sementara itu, Taufik mengatakan, usulan nama-nama untuk calon pimpinan DPRD Jabar 2019-2024 telah disetujui oleh seluruh anggota DPRD Jabar yang berjumlah 120 orang dalam rapat tersebut. Pun jumlah pimpinan DPRD berubah dari lima orang pada periode sebelumnya.

Menurut Taufik, jumlah pimpinan DPRD Jabar 2019-2024 menjadi enam orang karena jumlah anggota dewan bertambah dari 100 orang menjadi 120 orang.

“Kami baru mengusulkan, keputusan nanti dari Mendagri (Menteri Dalam Negeri RI). Karena sesuai dengan itu (jumlah anggota dewan), kalau (jumlah anggota) 85-100 itu lima (orang pimpinan), kalau 120 bagaimana (menyesuaikan). Jadi, ya, kemungkinan ditolak, kemungkinan diluluskan (oleh Kemendagri)” beber Taufik mengakhiri.

Previous articlePeringati Hari Jadi Kota Bandung, Ratusan Difabel Akan Ikut Subuh Akbar Di Masjid Raya Jawa Barat
Next articleDisdik Kota Bandung Siap Salurkan Beasiswa Rp 30 Miliar