- Advertisement -

Film Horror Pamali di Bioksop, Usung Budaya dan Pariwisata Jawa Barat

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Satu lagi film yang kembali memperkenalkan budaya Sunda dari Jawa Barat. Adalah film horror “Pamali”, besutan sineas Bobby Prasetyo, yang sudah tayang di seluruh bioskop sejak 6 Oktober 2022 lalu.

Talkshow Film Pamali, Minggu (9/10)

Melalui industri kreatif film horror, pariwisata Jawa Barat kembali diperkenalkan. Kali ini lokasi shooting di daerah Garut, tepatnya di kawasan Gunung Dayeuh Manggung.

Hal ini pun diapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, sebab selain lokasi, cerita dan pesan dari film “Pamali” dinilai sangat mengangkat budaya dan pariwisata Jawa Barat. 

“Salah satu kanalnya adalah film Pamali yang sudah tayang beberapa hari ini di bioskop,” kata Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jabar, Chandrawulan, ditemui saat talkshow film Pamali di Gedung Sate, Minggu (9/10).

Untuk diketahui, film ini mengambil cerita tentang ‘pamali’ atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama. Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar, maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi. 

Pada masyarakat Sunda tempo dulu, kata pamali sering dipakai sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun, pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan. 

“Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat,” beber Chandrawulan.

Menurut Chandrawulan, promosi film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas yang ada agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.

“Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, sutradara film Pamali, Bobby Prasetyo pun menyebutkan, bahwa ketertarikanya mengangkat film yang diadaptasi dari game dengan judul yang sama ini karena muatan budayanya.

“Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film,” terangnya.

Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Banyak ‘kepamalian’ yang dilanggar akhirnya membawa petaka.

Film Pamali dibintangi aktor Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi. Talkshow film Pamali merupakan bagian dari gelaran Road To West Java Festival yang akan dilangsungkan 2023.***