BANDUNG, infobdg.com – Tahun ini, ICEPERIENCE.ID akan kembali menyelenggarakan program International Clubbing Experience (ICE) 2019. Dengan mengusung tema #localICEmovement, rangkaian ICE 2019 didedikasikan untuk membentuk ekosistem musik elektronik tanah air yang lebih berkualitas.

Perwakilan ICEPERIENCE.ID, Diopsaputra mengatakan dalam jumpa pers pada Rabu (15/5), di Moxy Hotel Dago, Bandung, salah satu tujuan digelarnya acara ini adalah untuk menjadikan talent-talent lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan diperhitungkan pula di level Internasional.

“Tema dalam ICE 2019 ini merupakan fondasi dari rangkaian acara yang berorientasi memberikan ruang dan apresiasi kepada talent lokal dan membawa mereka ke level yang lebih tinggi lagi. Bukan hanya dari sisi pelaku musiknya saja, tapi juga dari sisi audience sehingga kami berharap ICE 2019 bisa mendorong ekosistem yang berkualitas bagi industri musik elektronik di tanah air,” papar Diopsaputra kepada Infobdg.

Advertisement

Salah satu program dari rangkaian acara ICE 2019 adalah Electronic Music Producer Contest (EMPC) yang merupakan ajang adu kemampuan bagi para produser musik elektronik, baik amatir maupun professional, untuk bersaing menjadi yang terbaik. Pemenang dari EMPC ini akan mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan Sean Miyashiro, founder dari 88 Rising, sebuah perusahaan mass media yang bermarkas di New York, Amerika Serikat.

EMPC akan bekerjasama dengan line-up juri yang terdiri dari pakar industri musik seperti DJ Winky Wiryawan, Riri Mestica, DJ Sumantri, Eka Gustiwana, DJ Haji, Fajar Juliawan, Lawrence (SAE), serta Sean Miyashiro selaku CEO dan founder 88 Rising. Kehadiran juri-juri tersebut diharapkan dapat menginspirasi dan meningkatkan kemampuan para produser musik amatir dan profesional sehingga bisa melahirkan karya-karya yang mendunia.

“Kami berharap EMPC dapat melahirkan sosok produser musik yang memiliki skill musikalitas mumpuni sehingga bisa membuat Indonesia semakin dikenal di panggung musik elektronik dunia,” tambah Diopsaputra.

Selain memberi ruang bagi para produser musik lewat EMPC, program ICE 2019 juga menyasar para disc jockey dengan menggelar DJ Battle di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Bandung. Dixie selaku pelaksana program DJ Battle Bandung menjelaskan, kompetisi ini bertujuan untuk mencari sosok DJ yang handal memainkan musik dan piawai di berbagai genre.

Program lainnya adalah event workshop bagi para pelaku dan penikmat musik elekronik yang diselenggarakan juga di Jakarta dan Bandung. Workshop ini bertujuan memberikan wawasan serta pelatihan mengenai nilai-nilai fundamental dan keahlian yang diperlukan untuk menjadi seorang DJ, produser, media digital, dan lainnya.

Tidak hanya menyasar pelaku musik elektronik, acara ICE 2019 pun menyiapkan program bagi penikmat musik elektronik dengan menggelar beberapa party event sepanjang tahun 2019. Salah satunya adalah ‘Golden Time’’, yang akan diadakan di Bandung pada bulan Juli 2019 mendatang.

Previous articleXL Axiata Siap Tingkatkan Kualitas Jaringan Sepanjang Jalur Mudik
Next articlePasca Pemilu, Kapolda Jabar Minta Mahasiswa dan Warga Jaga Kondusifitas