BANDUNG, infobdg.com – Sekelompok massa yang tergabung dalam Masyarakat Jawa Barat Peduli Negeri menggelar aksi damai dalam rangka menolak ide libelarisme di Jawa Barat, pada Rabu (13/2), di depan Gedung Sate, Bandung.

Sesuai penuturan dari koordinator Aksi Damai Tolak Liberalisme, Mashun Sofyan, liberalisme lahir dari paradigma sekularisme yang berarti “tidak mau diatur”. Menurutnya, liberalisme sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam. Ia mengatakan bahwa aturan untuk tidak menganut paham ini telah tercantum dalam Fatwa MUI tahun 2005.

“Ide ini (liberalisme) lahir dari paradigma akal pikiran semata, sekularisme, kemudian tidak mau diatur dengan aturan dari pencipta kita, dan Fatwa MUI tahun 2005 mengungkapkan bahwa tidak boleh kita menganut liberalisme,” tegas Mashun, saat ditemui di sela-sela aksi damai.

Advertisement

Mashun menuturkan, ide ini makin mencuat tatkala melihat masyarakat, khususnya di Jawa Barat, sebagian besar telah menganut paham liberalisme tersebut. Salah satunya adalah masih dilestarikannya budaya Valentine Days setiap 14 Februari. Mashun menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya perayaan Valentine Days berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya kaum muda.

“Besok tanggal 14, hari Valentine, disitu kemudian waktunya bagi kaum muda untuk mengekspresikan kebebasan berperilaku, disitulah kemudian melahirkan pergaulan bebas,” jelasnya.

 

Selain itu, Mashun pun menolak status LGBT di Jawa Barat. Ini juga merupakan salah satu cerminan dampak liberalisme.

“LGBT kemudian marak di Jawa Barat. Data yang dirilis oleh peneliti HIV Aids Jawa Barat saja menyatakan ada sekitat 23 ribu orang dengan kelainan seksual, kebanyakan kaum muda, ini sangat bahaya,” bebernya.

Selanjutnya, Mashun mengatakan, pihaknya menolak adanya Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS), karena akan mengindikasi adanya upaya untuk melebarkan perzinahan.

Untuk itu, melalui aksi damai ini, Mashun ingin mengajak masyarakat Jawa Barat untuk menghilangkan paham liberalisme, mengingat paham ini sangat bertentangan dengan syariat Islam. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mencontoh Rasulullah SAW dalam berbagai aspek kehidupan agar terhindar dari liberalisme tersebut.

Previous articlePuncak Millennial Road Safety Festival Digelar Akhir Maret
Next articleRidwan Kamil Dilantik Jadi Kwarda Jawa Barat