BANDUNG, infobdg.com – Kasus stunting yang meningkat di Kota Bandung menjadi perhatian Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung. Rencananya, PKK akan menambah meja layanan khusus stunting di 1.983 Posyandu se-Kota Bandung.

Dalam rapat koordinasi TP PKK Kota Bandung yang digelar pada Senin (11/2), di Gedung Graha Binangkit, Jalan Sukabumi, telah dipastikan bahwa PKK akan menambahkan meja layanan menjadi salah satu inovasi posyandu di Kota Bandung.

Foto : Humas Kota Bandung

Akan ada tiga tambahan meja layanan posyandu di Kota Bandung, selain lima meja yang diatur dalam Pedoman Umum Pelayanan Posyandu dari Kementerian Kesehatan. Selain meja layanan stunting, posyandu menyediakan layanan lainnya yakni layanan perlindungan ibu dan anak serta layanan disabilitas. Lima meja lainnya merupakan meja pendaftaran ibu dan bayi atau balita, penimbangan balita, pencatatan hasil penimbangan, penyuluhan dan pelayanan gizi, dan pelayanan kesehatan, seperti imunisasi dan Keluarga Berencana (KB).

Advertisement

Masalah stunting menjadi bahasan utama TP PKK Kota Bandung, melihat angka penderita stunting di Kota Bandung terus naik. Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebutkan, dari 2% di tahun 2017, penderita stunting menjadi 7,6% pada tahun 2018.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Dedi Supandi menuturkan, kendala utama kasus stunting ini adalah kurangnya kesadaran keluarga untuk melaporkan dan menangani stunting sehingga dibutuhkan pendekatan khusus kepada masyarakat.

Foto : Humas Kota Bandung

“Selama ini mereka itu tidak mau menjadi pelapor. Ada gejala seperti itu (stunting) tidak mau melapor. Karena itu seolah-olah harga diri keluarga mereka lah, hal yang tabu, dan sebagainya. Dengan adanya meja layanan kita adakan fasilitasi di situ,” terang Dedi.

Meja layanan tersebut berfungsi sebagai pemberian konsultasi dan penanganan oleh para kader posyandu apabila menemukan kasus stunting pada balita. Posyandu akan bekerja sama dengan Puskesmas terdekat.

“Kita sudah berkoordinasi dengan Puskesmas. Nanti akan ada pemberian makanan tambahan, ada dukungan dari PIPPK potensi lokalnya, ada dari CSR yang bisa kita dapat,” jelas Dedi.

Untuk diketahui, beberapa gelaja stunting di antaranya berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun, perkembangan tubuh terhambat seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan), atau anak mudah terkena penyakit infeksi.

Previous articleTurnamen Futsal Piala Pemuda Pancasila Kota Bandung
Next articlePergi Umrah, Walikota Bandung Pastikan Program Pemkot Tetap Berjalan