TANGERANG, infobdg.com – Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini masih cenderung stagnan. Hal ini menyebabkan masih adanya masalah kemiskinan dan kesenjangan yang membawa negara Indonesia terjebak pada posisi middle income trap. Khawatir akan kondisi tersebut, pemerintah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2019, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten.

Rakornas Investasi 2019 kali ini membahas konsolidasi program dan kegiatan penanaman modal antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian dan pemerataan investasi di berbagai daerah di Indonesia.

Foto: rakornasinvestasi.com/BKPM

Dalam pemaparannya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, PDB per kapita Indonesia perlu tumbuh di atas 5 persen untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan ini.

Advertisement

“Untuk keluar dari middle income trap, setidaknya diperlukan pertumbuhan di atas 5% bagi Indonesia untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan, Indonesia dapat masuk menjadi negara berpendapatan tinggi dalam 20 tahun ke depan, tapi dengan syarat pertumbuhan ekonomi di atas 5,5%,” ungkap Bambang.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan ini tercermin pada akumulasi barang modal serta tingkat produktivitas yang rendah. Akumulasi investasi mesin dan peralatan yang menunjukkan investasi sektor industri di Indonesia ini relatif kecil dibandingkan negara lain. Menurut Bambang, investasi belum efektif mendorong PDB. Hal ini kemungkinan karena adanya pembangunan infrastruktur yang efeknya baru terasa beberapa tahun ke depan.

Namun, investasi merupakan andalan penciptaan lapangan kerja formal. Investasi menciptakan lapangan kerja lebih besar di sektor jasa dan disusul oleh industri pengolahan.

 “Penciptaan kesempatan kerja yang cukup tinggi berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbuka, penciptaan lapangan kerja banyak terjadi di sektor jasa. Investasi terus meningkat dan positif menciptakan lapangan kerja,” bebernya.

Pada 2018, lapangan kerja di Indonesia meningkat 2,99 juta. Jumlah pengangguran berhasil turun 40 ribu orang, sehingga tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 5,34%. Penciptaan kesempatan kerja dinilai tinggi dan dapat melampaui target RKP dan RPJMN 2015-2019 sebesar 10 juta orang, dimana rata-rata 1% pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan 460.000 lapangan kerja.

Untuk itu, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2019 melalui lapangan kerja, diperkirakan akan tercipta 2,6 hingga 2,9 juta lapangan kerja di Indonesia sehingga tingkat pengangguran terbuka diperkirakan akan masuk dalam rentang 4,8-5,2%.

Previous articleKartu Kredit BNI iB Hasanah Mudahkan Nasabah Bertransaksi di Banyak Merchant
Next articleGelar “Duta Muda Cleo Content Creator 2019”,  Cleo Dukung Industri Perfilman Indonesia