- Advertisement -

USB YPKP Siap Terapkan Ijazah Elektronik pada 2025

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung tengah mempersiapkan diri untuk menerapkan ijazah elektronik dan tanda tangan digital. Inovasi ini dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan pengelolaan data akademik di era digital.

Langkah ini menjadi topik utama dalam simposium internasional yang digelar USB YPKP bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Mark Any, Kamis (5/12).

Rektor USB YPKP, Didin Saepudin, menjelaskan bahwa simposium ini bertujuan mengenalkan e-sertifikat sebagai bagian dari transformasi digital di sektor pendidikan.

“Simposium ini kami adakan untuk mensosialisasikan penerapan ijazah elektronik, transkrip akademik, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Hal ini adalah bagian dari upaya mendorong digitalisasi dalam pengelolaan dokumen akademik,” ujar Didin.

Menurut Didin, implementasi ijazah elektronik masih menghadapi tantangan karena belum sepenuhnya diterima masyarakat. Oleh sebab itu, USB YPKP memulai dengan langkah sosialisasi yang intensif kepada mahasiswa dan pihak terkait.

“Awalnya, kami ingin langsung mengimplementasikannya, tetapi akhirnya fokus pada sosialisasi terlebih dahulu. Kami ingin menggali lebih banyak informasi, termasuk dari regulasi negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan sistem ini,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa USB YPKP berupaya memastikan pelaksanaan ijazah elektronik berjalan lancar dan sesuai kebutuhan.

“Kami ingin dokumen yang kami keluarkan nantinya diterima dengan baik oleh semua pihak, termasuk mahasiswa, orang tua, dan perusahaan,” kata Didin.

USB YPKP menargetkan implementasi penuh ijazah elektronik pada 2025. Meski demikian, Didin mengakui bahwa berbagai persiapan masih perlu dilakukan, terutama terkait regulasi dan penerimaan dari masyarakat.

“Insya Allah, pada 2025 kami bisa mulai menggunakan e-sertifikat. Tapi masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, terutama dalam hal regulasi,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya membangun pemahaman dan kepercayaan di kalangan pengguna.

“Kami terus berusaha memastikan mahasiswa, orang tua, dan perusahaan siap menerima perubahan ini,” lanjut Didin.

Didin menyebutkan bahwa ijazah elektronik akan memberikan banyak manfaat, termasuk efisiensi dalam penerbitan dan penandatanganan dokumen. Selain itu, risiko kehilangan dokumen juga dapat diminimalkan.

“Jika ijazah hilang, mahasiswa tidak perlu datang ke kampus lagi. Semua dokumen tersimpan secara digital sehingga lebih aman,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, USB YPKP berharap menjadi pelopor transformasi digital di dunia pendidikan Indonesia, sekaligus memberikan layanan yang lebih baik bagi mahasiswa dan pihak terkait.***

Ikuti update artikel pilihan lainnya dari kami di WhatsApp Channel dan bergabung ke Komunitas WA Infobdg untuk berbagi informasi cepat