- Advertisement -

Antisipasi Kekeringan, Pemkab Bandung Barat Siapkan Truk Air dan Layanan Call Center

Berita Lainnya

BANDUNG BARAT, infobdg.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat resmi menetapkan status siaga kekeringan yang berlaku dari 23 Agustus hingga akhir November 2024.

“Kami telah menandatangani status kewaspadaan terkait potensi kekeringan, dan juga menerima bantuan tangki air dari BJB. Tahun lalu, kami hanya memiliki satu tangki air, sehingga distribusi cukup sulit. Semoga tahun ini bisa lebih teratur,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir, dikutip dari laman BandungKita.

Dari hasil pemetaan wilayah, beberapa kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan air bersih di antaranya Cisarua, Padalarang, Ngamprah, Cipatat, Cipendeuy, Cikalongwetan, Gununghalu, dan Rongga.

Selain itu, Pemkab Bandung Barat juga memetakan dampak musim kemarau terhadap lahan pertanian dan perkebunan di wilayah tersebut.

Untuk menjaga produksi pertanian selama musim kemarau, Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Pertanian melakukan intervensi dengan sistem pompanisasi.

“Potensi kekeringan lahan terdapat di wilayah selatan dan tengah. Hingga saat ini, koordinasi dengan Kadis Pertanian menunjukkan bahwa kondisi masih terkendali berkat bantuan sistem pompanisasi dari pemerintah pusat,” jelas Ade.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Meidi, menyampaikan bahwa ada 8 kecamatan, 34 desa, dan 134 RW yang rentan terhadap kekeringan.

“Kecamatan yang paling rawan kekurangan air bersih adalah Ngamprah, Padalarang, dan Cipendeuy,” ungkap Meidi, dikutip dari BandungKita, Rabu (4/9).

BPBD Bandung Barat telah menyiagakan petugas dan menyediakan dua truk pengangkut air bersih. Jika ada laporan kekurangan air, BPBD siap mengirimkan pasokan air ke lokasi yang membutuhkan.

Hingga saat ini, satu laporan kekeringan air bersih sudah diterima dari Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar.

“Kapasitas dua truk pengangkut air sebenarnya masih kurang, mengingat luas wilayah Bandung Barat. Kami bekerja sama dengan PMI dan, jika diperlukan, akan meminta bantuan PDAM dari Cimahi,” tambah Meidi.

Meidi juga menyatakan bahwa status siaga kekeringan dapat berubah menjadi tanggap darurat jika ada laporan kekeringan dari beberapa wilayah.

Ia mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih dan menjaga sumber air selama musim kemarau ini.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Bandung Barat menyediakan layanan call center untuk warga yang membutuhkan air bersih.

“Warga dapat menghubungi Call Center Pusdalops BPBD di nomor 087716612121 atau langsung ke Kepala BPBD di nomor 081222507991. Saat menghubungi, harap sertakan nama dan alamat lengkap,” tutup Meidi.***

sumber: BandungKita