Jawa Barat, infobdg.com – Dari bulan Januari hingga Maret, Dinkes Provinsi Jawa Barat mencatat ada 4.192 kasus demam berdarah dengue (DBD). Dari semua kasus itu, 15 orang telah meninggal dunia dan ini yang terbanyak dibandingkan provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Adapun total jumlah meninggal dunia akibat DBD di Indonesia sejauh ini berjumlah 78 orang.

Foto: Ilustrasi

“Korban sudah berjatuhan. Kasus DBD dari Januari-Maret sudah 4.192 kasus DBD di Jabar ini dan kematian telah ada 15 kasus,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani saat dikonfirmasi, Selasa siang (10/3).

Kejadian yang terjadi 3 bulan ini bukan Kejadian Luar Biasa (KLB), menurut dia, DBD adalah salah satu penyakit endemik yang pasti terjadi tiap tahun. Angka tersebut masuk klasifikasi penurunan jika dibandingkan dengan angka pada rentang bulan yang sama di tahun lalu. Tahun lalu yang masuk dalam siklus lima tahunan, kasus DBD mencapai angka 23 ribu hanya dalam dua bulan saja.

“Di Januari 2019 ada 26 kematian, Februari 23 kematian. Dengan kasus mencapai 23 ribu kasus DBD pada dua bulan saja tahun lalu,” jelasnya.

Berli kembali menjelaskan bahwa adanya nyamuk demam berdarah berkaitan dengan perilaku masyarakat yang membiarkan sampah menumpuk, tempat air dibiarkan terbuka, atau tidak pernah diberi bubuk abate, karena hal itu dapat menjadi tempat nyamuk demam berdarah untuk berkembang biak.

Berli mengatakan, pihaknya akan menggerakan “Jumat Bersih” di masyarakat untuk lebih giat memperhatikan kebersihan lingkungannya dan ini dipercaya dapat menekan angka kasus DBD di Jabar.

“Kembali seperti dulu melakukan gerakan masyarakat. Seperti Jumat Bersih. Semua bergerak se-Jabar,” tutupnya.

Advertisement
Previous articleBandung-Yogyakarta Kembali Jajaki Kerjasama di Sektor Pariwisata
Next articleGOR Saparua, Saksi Bisu Pencinta Musik Cadas di Bandung