BANDUNG, infobdg.com – Covid-19 di Indonesia berdampak besar pada kondisi ekonomi nasional, salah satunya menghambat kegiatan usaha masyarakat. Hal ini pun terjadi pada para pelaku usaha dan perekonomian kelompok masyarakat terdampak bencana, yang selama ini mendapat pendampingan usaha dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dikatakan Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi BNPB, Makbul, bahwa pihaknya telah berkomitmen dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi ekonomi masyarakat setelah diterpa bencana.
“Salah satunya adalah dukungan pemasaran bagi kelompok-kelompok usaha yang terdampak bencana. Terlebih, dengan adanya imbas pandemi Covid-19 yang tengah menerpa tanah air,” ujar Makbul, Jumat (21/8), saat ditemui Infobdg di Bandung.
Maka dari itu, untuk mendongkrak kembali produk-produk usaha kelompok masyarakat terdampak bencana, BNPB hadir dalam kegiatan Pameran Produk Unggulan Perdagangan, Pariwisata dan Investasi “BANDUNG PPI 2020” pada 20-23 Agustus 2020 di Cihampelas Walk, Kota Bandung.
Mengangkat tema kebangkitan “Tangguh Melawan Covid-19, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit”, BNPB ingin menyosialisasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana.
“Juga bertujuan mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak bencana,” beber dia.
Adapun produk terbanyak yang akan dihadirkan dalam pameran adalah kopi. Bermacam-macam kopi dari daerah pascabencana seperti banjir, longsor, gempa, kebakaran hutan, hingga erupsi bisa ditemukan di pameran ini. Diantaranya kopi “Kepahiang” dari Bengkulu, kopi “Sajang” dan kopi “Bawang Putih” dari NTB, kopi “Baratas Coffee” Banjarnegara, dan masih banyak lagi dari daerah lainnya di Indonesia.
Selain itu, produk lainnya yang dipasarkan berupa olahan coklat, camilan, hingga produk kerajinan dari batik, tenun, dan kulit.
Setelah Bandung PPI 2020, rencananya BNPB akan hadir pada pameran dengan tema yang berbeda di kota lain. Makbul mengatakan, melalui pameran ini pihaknya bisa membantu kelompok-kelompok usaha dari daerah pascabencana dan diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya, dan perekonomian menjadi semakin pulih.
