- Advertisement -

5.400 Liter Stok Minyak Siap Didistribusikan ke Kota Bandung, Ada di 2 Toko Ini

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan operasi pasar ke pasar-pasar tradisional maupun toko ritel demi menjaga stabilitas pasokan minyak goreng.

Ilustrasi

Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, per Jumat (18/2) kemarin, stok minyak goreng di Kota Bandung mencapai 250 ribu liter. Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah memaparkan, tepat di hari Rabu (23/2), Kementerian Perdagangan kembali memberikan alokasi stok 5.400 liter minyak goreng yang akan didistribusikan ke dua toko Kota Bandung.

“Kami menambah alokasi stok untuk kemasan premium minyak goreng ke Toko Prama Babakan Sari sebanyak 3.000 liter dan Griya Antapani 2.400 liter,” papar Elly, Rabu (23/2).

Selain itu, stok minyak goreng juga akan didistribusikan ke pasar tradisional mengingat masih banyaknya stok lama yang dijual oleh pedagang di pasar. Akibatnya, harga minyak goreng di pasar tradisional lebih tinggi dibandingkan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

“Senin pekan ini kami sudah mendistribusikan 23.000 liter minyak goreng curah ke empat pasar tradisional, yakni Pasar Sederhana, Kosambi, Cicadas, dan Kiaracondong,” katanya.

“Targetnya tiap pekan akan kami lakukan operasi pasar supaya tidak ada lagi pedagang yang menjual stok minyak goreng lama dengan harga tinggi,” imbuhnya.

Menurut Elly, dampak lanjut dari masih dijualnya stok minyak goreng lama dengan harga tinggi membuat konsumen jadi beralih ke toko-toko ritel. Sehingga stok minyak goreng di toko ritel pun menipis.

“Kami akui, adanya penipisan stok pada toko ritel kecil. Di Borma Cijerah saja, 7.200 liter habis dalam waktu dua jam. Kami masih mengawasi apakah para pembeli ini benar-benar untuk kebutuhan rumah tangga atau jangan-jangan ada modus penjualan ulang dari orang yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Elly.

Sebab, Elly mendapat informasi, jika beberapa orang menjual minyak goreng secara perorangan baik itu di e-commerce atau membuka lapak di mobil pikap. Harga penjualannya pun melebihi ketentuan dari pemerintah yang seharusnya Rp11.500 per liter.

“Ada yang jual sendiri di mobil pick up sampai Rp32.000 per liter. Ada juga yang lewat e-commerce. Kemarin kami mendatangi Tokopedia dan Blibli.com untuk memantau dan menanyakan stok minyak goreng yang masih tersedia. Untuk harga memang perlu kita awasi,” tuturnya.

Elly menambahkan, untuk membatasi agar kejadian ini tidak terulang, para pimpinan toko ritel bersepakat untuk tidak menjajakan minyak goreng di etalase lagi. Masyarakat hanya bisa membeli minyak goreng melalui kasir agar bisa terpantau dengan lebih baik setiap pembelinya.***