- Advertisement -

Baznas Kota Bandung Siapkan Sejumlah Paket Bantuan, Ini Rinciannya

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung dilaporkan sudah mengantongi daftar nama penerima sejumlah paket bantuan untuk Ramadan tahun ini. Adapun target khusus yang akan dijangkau adalah anak yatim, lansia, dan marbot masjid.

Foto: Humas Kota Bandung

“Untuk paket Ramadan, kita bakal mendistribusikan 2.021 paket ceria bagi yatim. Untuk lansia juga ada 2021 paket. Kita juga berharap bisa membantu marbot masjid juga targetnya 2.021 paket,” ujar Wakil Ketua II Baznas Kota Bandung, Irfan F. Taufik, di Taman Dewi Sartika Bandung, Jumat (16/4).

Irfan menambahkan, khusus bagi marbot, paket bantuan lengkap dengan sejumlah perlengkapan kesehatan, sehingga bisa menjadi penunjang untuk kepentingan kegiatan di masjid. Paket ini baru dibagikan secara simbolis dan akan didistribusikan secara bertahap.

Sementara itu, menurut Irfan, potensi pendapatan zakat fitrah di Kota Bandung tahun 2021 berada di kisaran Rp 60 miliar. Angka ini didapatkan dari asumsi penduduk yang beragama muslim di Kota Bandung, yaitu sekitar 2 juta orang dikalikan dengan besaran zakat apabila dikonversi pada nominal uang sebesar Rp 30.000 per orang.

Tahun lalu, Baznas Kota Bandung menyalurkan zakat pada 400.277 jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 100.000 jiwa mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Namun jika melihat Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTSK) jumlah mustahik mencapai lebih dari 149.000 jiwa.

Mengingat tahun ini berada di tengah pandemi Covid-19, Irfan mengimbau para Panitia Pengelola Zakat (PPZ) untuk mengantarkan zakat sehingga tidak memancing kerumunan.

“Mekanisme pendistribusian ini kita minta kepada panitia pengelola zakat sifatnya proaktif. Tidak mengundang mustahik tapi justru mengantarkan. Sebisa mungkin ini mendistribusikan kepada rumah masing-masing,” imbuh Irfan.

Irfan juga berharap penerimaan di bulan Ramadan ini tidak hanya dari zakat fitrah. Tetapi juga infak dan sedekah bisa bertambah seiring aktivitas perkonomian yang kembali mulai menggeliat.

“Tahun ini berharap ada peningkatan infaq dan sedekah karena tahun kemarin ada penurunan. Tahun lalu jumlah mustahik meningkat, muzaki (orang yang membayar zakat) menurun. Mudah-mudahan tahun ini dengan menggeliat ekobomi bisa ada peningkatan lagi,” harap Irfan.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Maftuh Kholil, menyerukan agar sosialisasi zakat terus digencarkan di tengah-tengah kegiatan keagamaan. Karena zakat merupakan wujud interaksi sosial yang penting.

Maftuh menyatakan, melalui zakat inilah hubungan antar manusia tercipta. Terlebih situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang membutuhkan uluran bantuan dari sesama untuk saling menguatkan baik secara moril ataupun materil.

Selain itu, Maftuh juga meminta kepada para ulama terus mengimbau soal protokol kesehatan. Hal ini menjadi bagian penting dalam berikhtiar memutus penyebaran Covid-19.

“Ibadah tetap dilakukan dengan sebanyak-banyaknya, tapi kita tetap disiplin protokol kesehatan. Kita harus bersiap-siap pada kondisi pandemi ini. Jangan terus takut, tapi harus beradaptasi dengan kondisi yang ada,” tutup Maftuh.