- Advertisement -

Cegah Potensi Bencana, Kawasan Bandung Utara Lakukan Penghijauan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menyambut positif kegiatan penanaman pohon serentak di Kawasan Bandung Utara (KBU). Menurutnya, kegiatan ini perlu dimasifkan untuk mencegah dampak negatif potensi bencana di kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung.

“Kita mengingatkan dan mengajak pada diri kita, pada sesama, untuk lebih peduli,” ujar Bambang, di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu (28/1).

Ia pun menyebut, bahwa bencana yang terjadi di kawasan Bandung Raya belakangan ini salah satunya akibat dari kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan. Ia menyoroti perilaku pengelolaan sampah dan upaya penghijauan sebagai aspek yang perlu diperhatikan.

Bambang pun menekankan, proses pemeliharaan pasca kegiatan penanaman perlu diperhatikan. Sehingga tanaman-tanaman ini memiliki nilai kehidupan dan fungsi konservasi.

“Bukan hanya menanam tapi juga merawat sehingga pohon punya nilai kehidupan dan fungsi konservasi. Aspek kolaborasi dalam konservasi ini kami rasa penting,” ucap dia.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, pada kesempatan tersebut pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan penanaman pohon serentak ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memperbaiki ekologi, khususnya di wilayah cekungan Bandung.

Sebagai informasi, total sekitar 28.900 bibit tanaman ditanam dalam penanaman pohon serentak ini. Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan di total 73 hektar kawasan Bandung Utara yang tersebar di 12 kecamatan.

Antara lain Kecamatan Cisarua, Lembang, Parongpong (Kabupaten Bandung Barat), Kecamatan Cimenyan, Cileunyi (Kabupaten Bandung), Kecamatan Jatinangor (Kabupaten Sumedang), serta Kecamatan Coblong, Cidadap, Mandalajati, Ujungberung, Cibeunying Kaler dan Cibiru (Kota Bandung).

“Selain itu, sisi pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat ini harus diperhatikan. Ke depannya, akan ada proses pemeliharaan dan pemanenan,” ucap Dodit.

Dengan meningkatnya tutupan lahan di KBU, ia berharap besarnya limpasan air hujan dapat berkurang dan meminimalisir dampak ekstrem musim hujan serta menjadi resapan air pada musim kemarau.**