BANDUNG, infobdg.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, menegaskan pentingnya penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan daya saing di tengah tantangan global.
Ning menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak konflik antara Iran dan Israel terhadap perekonomian global, yang dapat mempengaruhi harga minyak dunia dan berpotensi menaikkan inflasi serta suku bunga.
“Kami mengajak seluruh stakeholder untuk selalu optimis dan bersatu padu dalam menghadapi tantangan global dari adanya konflik Israel-Iran,” beber Ning, dalam rangkaian acara Rakerkonprov Apindo Jabar ke-23, Halal Bi Halal dan Investor Daily Roundtable, di Bandung, Kamis (25/4).
Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi, Apindo Jabar berkomitmen untuk turut berperan dalam menjaga kondusivitas dunia usaha di Jabar.
Jabar, yang merupakan provinsi dengan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk tingginya tingkat pengangguran.
Ning dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, sepakat bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan langkah krusial dalam menciptakan daya saing.
Suahasil menyoroti pentingnya pengelolaan dan maksimalisasi anggaran pendidikan, termasuk dana abadi pendidikan yang telah terakumulasi sejak 2010-2023, yang sebagian digunakan untuk pendanaan riset dan beasiswa pendidikan.
Ning pun menekankan bahwa dana abadi tersebut juga harus menjawab kebutuhan riil pengusaha saat ini. Ia menyoroti pentingnya memiliki tenaga kerja yang siap pakai, dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan industri saat ini, termasuk kemampuan soft skill.
Apindo Jabar telah mengambil langkah konkret dalam menjawab tantangan kualitas SDM melalui program Pengusaha Mengajar, yang bertujuan memberikan pemahaman kepada kampus tentang kebutuhan dunia usaha dan mengajarkan mahasiswa untuk memiliki karakter pengusaha.
Melalui program UMKM Merdeka, Apindo berharap dapat menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengatasi masalah ketenagakerjaan di Jabar.***