- Advertisement -

Satu Pekan Berlakukan PSBB, Jabar Berhasil Tekan Angka Penularan Kasus Covid-19

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Hasil evaluasi satu pekan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Provinsi Jabar menunjukkan hasil yang positif.

Humas Jabar

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, merujuk data jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit yang mengalami penurunan. Tingkat kematian pun dilaporkan turun, sementara tingkat kesembuhan naik hampir dua kali lipat.

“Saya laporkan per tanggal 12 Mei ini, jumlah pasien di rumah sakit rata-rata di angka 350-an, ini turun dibandingkan akhir April yang rata-rata sekitar 430 pasien. Tingkat kematian turun dari tujuh pasien per hari menjadi empat pasien per hari yang meninggal dunia, sementara tingkat kesembuhan naik hampir dua kali lipat,” beber Kang Emil, sapaan akrabnya, Selasa (12/5).

Selain itu, tingkat kecepatan penularan Covid-19 pun dilaporkan menurun. Dari indeks 3 sebelum PSBB, menjadi 0,86 setelah PSBB. Menurut Emil, hal ini didukung dengan pelarangan mudik dan penyelenggaraan PSBB yang diperketat.

“Sekarang mudik dilarang, PSBB diketatkan, kita turun menjadi 0,86 indeksnya. Artinya kalau indeksnya 1, satu pasien menularkan ke satu orang, kalau indeksnya 3, satu pasien dalam satu hari bisa menular ke tiga orang. Hari ini kami sudah di indeks 0,86 artinya satu pasien menularkan ke satu orangnya mungkin di dua hari,” jelas Emil.

Terkait kemungkinan dilakukannya relaksasi atau pelonggaran pada PSBB Jabar, Emil mengatakan bahwa ada 63% wilayah Jabar yang memungkinkan untuk relaksasi, sedangkan 37% wilayah lainnya masih perlu diwaspadai sebab pergerakan data Covid-19 di daerah tersebut belum dinilai aman.

“Jadi yang 63% punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca PSBB, karena data menunjukkan pergerakan tidak ada di 63% wilayah Jawa Barat itu, maka 63% ini kemungkinan bisa kembali ke situasi yang lebih normal setelah kita lakukan evaluasi,” ucap dia.

Kendati demikian, terkait transportasi publik, Emil berujar bahwa Pemprov Jabar masih memiliki kekhawatiran akan adanya penularan. Pasalnya, saat dilakukan tes masif di terminal dan stasiun, hasilnya 1% di antaranya positif Covid-19.

“Kami khawatir untuk relaksasi di transportasi publik, karena takut ditunggangi oleh pemudik-pemudik dan oleh para OTG (Orang Tanpa Gejala), karena data menunjukkan dari terminal dan stasiun yang kami tes ada 1% mereka yang dites ini positif,” tandas Emil.