- Advertisement -

18 Wisata Curug di Bandung Raya

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Main ke Curug memang menyenangkan. Selain menikmati keindahan alam yang asri, Wargi Bandung juga bisa merasakan hembusan air yang terjun dari puluhan bahkan ratusan meter. Kota Bandung yang dikelilingi oleh pegunungan ini punya banyak sekali wisata air terjun atau curug. Mau tau dimana aja? Ini dia, selamat liburan..

 

Curug Citambur

citambur

Curug Citambur, nama curug ini memang belum sepopuler Curug Malela dan Curug Cimahi. Tapi untuk keindahan panoramanya, dijamin gak kalah ekostis dibanding dua curug yang populer tadi. Curug Citambur berada diperbatasan Ciwidey dan Kabupaten Cianjur. Akses jalan ketempat eksotis ini memang cukup sulit. Hembusan jutaan volume air terjun bebas dari tebing yang berketinggian 100 meter (versi google earth). Menurut warga sekitar dan pemerintah setempat yakin, curug ini berketinggian 130 meter. Dari jarak 50 meter semburan air sudah sangat deras. Konon, dulu debit air Curug ini lebih besar daripada sekarang sehingga jatuhan air nya mengeluarkan suara burr, burr, yang terdengar dari kejauhan, oleh sebab itulah Curug ini diberi nama Citambur.

 

Curug Malela

cururg malela

Curug Malela dikatakan sebagai Niagara Mini di Ujung Barat Bandung. Lebarnya sekitar 70 meter dengan ketinggian 60 meter. Curug Malela ada di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Curug Malela sendiri diambil dari nama Prabu Taji Malela, beliau adalah tokoh masyarakat sekitar yang makamnya bisa ditemui di atas tebing sebelah kanan curug. Konon, usia bebatuan yang berkisar 5 hingga 10 juta tahun ini, terbentuk akibat letusan Gunung Api Purba yang dulu banyak terdapat di selatan Bandung.

 

Curug Dago

curug dago

Curug Dago menyimpan jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand di Indonesia. Tak jauh dari lokasi air terjun, terdapat dua prasasti batu tulis peninggalan tahun 1818. Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut konon merupakan peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) yang pernah berkunjung ke Curug Dago. Di sana terdapat dua prasasti dengan aksara dan bahasa Thai. Curug Dago merupakan kawasan wisata yang terletak di Kampung Curug Dago, Desa Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap. Letaknya sangat tersembunyi. Curug ini masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya (THR) Djuanda. Diantara objek wisata di THR Djuanda, Curug dago biasanya  paling jarang dikunjungi.

 

Curug Maribaya

Curug Maribaya kini sudah berubah menjadi resort  dan dikelola oleh pihak swasta. Fasilitasnya makin lengkap, terawat, dan bersih. Kini wisata Curug Maribaya berubah nama menjadi Maribaya Natural Hot Spring Resort. Fasilitas yang tersedia: Food Court Langlang Buana, Kolam Pancing Talaga Giri, Kolam tangkap ikan Talaga Giri, Area Barbeque Saung Iteung, Kolam Ikan air dingin, Kolam Rendam kaki air panas, Kolam rendam air panas alam, Twig Café kapasistas 250 orang, Yoga Hill Swargaloka, Kolam rendam VIP Tirta Sawarna, Kamar Rendam Tirta Raga, Amphitheatre Bale Piton, Sky Bridge di area Bale Piton.

 

Curug Jompong

curug-jompong

Wisata Air Terjun Curug Jompong Bandung adalah curug yang merupakan aliran dari sungai Citarum. Curug ini dulunya sempat dijadikan sebagai salah satu objek wisata dan tercatat di dalam buku panduan wisata Bandung/Priangan pada tahun 20-30an dan terbentuk dari batuan purba. Curug Jompong dalam rangkaian sejarah bumi Bandung sangat berarti. Dalam buku-buku kebumian asing, Curug Jompong cukup populer. Tahun 1936, van Bemmelen, pakar Geologi yang menyusun buku The Geology of Indonesia, sudah menuliskan dalam keterangan petanya bahwa di tempat pertemuan Ci Mahi dengan Ci Tarum di sekitar Curug Jompong, dijadikan contoh yang baik karena adanya batuan metamorf kontak antara batuan intrusif dengan batu gamping. Di sana van Bemmelen menemukan garnet, batu mulia sebesar biji delima. Curug Jompong adalah situs bumi, laboratorium dan monumen bumi dalam rangkaian sejarah bumi Bandung. Kawasan ini mudah dijangkau, di selatan Nanjung, di pinggir jalan di Desa Korekotok, perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Bandung Barat, sehingga baik sebagai lokasi studi lapangan ilmu-ilmu kebumian.

 

Curug Cilengkrang

curug-cilengkrang

Curug Cilengkrang ada di kawasan Gunung Manglayang (+1800 m dpl) sebelah timur kota Bandung dan merupakan obyek wisata yang dikelola Perum Perhutani PH Unit 3 Bandung Utara dan masyarakat setempat. Curug Cilengkrang ini berupa rangkaian air terjun dalam rentang 2 kilometer di sepanjang aliran Sungai Cihampelas.  Sungai ini mengikuti alur lembah Gunung Manglayang  dari utara ke selatan. Di kawasan ini setidaknya ada enam air terjun dengan tinggi yang bervariasi, 3-10 meter. Oleh warga setempat, air terjun itu pun diberi nama (berurutan dari hilir), yaitu Curug Batupeti, Curug Papak, Curug Panganten, Curug Kacapi, Curug Dampit dan Curug Leknan.  Keenam obyek wisata ini  cukup tersembunyi. Sedikit penunjuk jalan yang dipasang di sepanjang jalan menuju lokasi.

 

Curug Tilu Leuwi Opat

curug tilu

Curug Tilu Bandung ini berada di desa Cihanjuang Rahayu, Parongpong Lembang. Tempat wisata air terjun ini bukan cuma dikembangkan sebagai tempat wisata, tapi juga sebagai tempat pendidikan serta pelatihan. Curug Tilu Bandung ini telah dirintis sejak tahun 1996. Namun, tempat ini baru dikembangkan sebagai tempat wisata pada tahun 2006. Letaknya persis berada di belakang Villa Istana Bunga. Tiket masuk ke Curug Tilu Leuwi Opat Bandung hanya Rp. 6000,00.  Tempat ini sangat cocok untuk Wargi Bandung yang suka dengan pendakian. Selain air terjun Curug Tilu Leuwi Opat, di sini juga terdapat sarana outbound seperti berkemah, flying fox, dan wahana outbound lain.

 

Curug Sawer

curug sawer

Wisata Air Terjun Curug Sawer ini berlokasi di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Curug Sawer dikelola oleh KPH Perhutani dan memiliki area seluas 7 ha, berada di ketinggian 1700 m (dpl) dengan curah hujan sekitar 4000 mm/tahun. Air terjun ini memiliki beberapa air terjun bertingkat.

 

Curug Panganten

curug-panganten

Curug Panganten berada di ketinggian 1050 mdpl dan memilki ketinggian terjunan air sekitar 50 meter. Curug Panganten berada di wilayah wisata alam Katumiri, terletak di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat. Tempat wisata ini berada di Jalan Raya Cihanjuang KM 5,56. Curug Panganten merupakan curug cukup unik karena dalam satu area terdapat dua buah air terjun yang saling berhadapan, bak sepasang pengantin yang tengah memadu asmara. Itulah Curug Penganten dimana selain menarik, juga banyak cerita-cerita mitos.

Mengenai penamaan Curug Panganten sendiri, merupakan gabungan dari dua kata yang berasal dari bahasa sunda dimana lokasi curug itu berasal. Curug memiliki arti air terjun, dan panganten = pengantin, jadi Curug Panganten artinya air terjun pengantin. Air terjun yang berpasangan. Konon, curug ini dulunya bernama Curug Sewu. Namun sebuah kejadian kemudian mampu mengubah nama Curug Sewu menjadi Curug Panganten.

 

Curug Siliwangi

curug-siliwangi

Menurut sejarah, Curug Siliwangi ini juga menyimpan kisah tentang kehidupan Prabu Siliwangi. Curug ini pun terjadi ketika si bocah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi, buang air kecil dari atas Gunung Reregan. Dan karena airnya, Curug Siliwangi diyakini mengandung tuah yang teramat sangat dan dijaga oleh sang Prabu. Maka, tempat ini yang dianggap paling keramat ketimbang Cipangubusan atau sumber air keramat, Geger Hanjuang, tempatnya sang Prabu menghabiskan waktu istirahat dan Batu Pedang tempat di mana Prabu menyimpan pedang kesayangannya.

Dari areal Gunung Puntang, Curug Siliwangi ini berjarak sekitar 3,5 km (dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan) dengan menyusuri jalan setapak yang cukup terjal dan menyeberangi beberapa sungai yang membelah jalan (tanpa jembatan).

 

Curug Cimahi

DSC_0029-3

Curug Cimahi terletak di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Jika akan ke curug ini, Wargi Bandung bisa lewat Setiabudhi lalu belok ke jalan Sersan Bajuri menuju Cisarua, atau bisa juga lewat Cimahi.

Jika malam hari Curug Cimahi akan bermandikan cahaya, sehingga sekarang Curug Cimahi bernamakan Curug Pelangi. Cahaya dihasilkan dari bentangan lampu yang disimpan dibelakang air terjun, sehingga memberikan efek warna pada air terjun. Lampu ini memancarkan warna seperti warna pelangi, ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Jika sudah cukup gelap, warna air seakan-akan berubah sesuai warna yang menyala pada lampu, sehingga menambah keindahan dari curug yang memiliki ketinggian sekitar 71 meter ini. Perpaduan alam dan teknologi ini menjadi inovasi dari Curug Cimahi untuk menarik para wisatawan.

 

Curug Batu Templek

wisata alam bandung timur Curug Batu Templek

Curug Batu Templek ini terletak di Pasir Impun, Ujung Berung. Akses jalannya pun mudah, dari Jalan Pasir Impun (Dari arah Cicaheum Belok kiri setelah LP Sukamiskin) Wargi Bandung tinggal terus ke atas sampai ketemu Jalan Pasir Impun Atas lanjut ke atas sampai ke Jalan Cisanggarung. Dari Jalan Cisanggarung Wargi Bandung sudah dekat dengan Curug Batu Templek ini. Daerah Batu Templek merupakan penambangan batu, jadi di arah jalan menuju ke sana menemukan beberapa pengrajin batu alam.

Keunikan Curug ini adalah aliran airnya keluar dari sela-sela bebatuan. Menurut para ahli Batu Templek ini merupakan fenomena menarik khas Cekungan Bandung yang pada ketinggian tertentu air mengalir dari sela-sela batuan beku.  Batu Templek merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan tekanan dan suhu yang tinggi atau panas bumi. Templek, lempeng atau yang lebih dikenal dengan Slate terbentuk dari lempung dan batuan shale. Dinamakan batu templek atau batu lempeng karena batu nya menyerupai lempengan tipis.

 

Curug Layung

curug layung

Salah satu curug yang belum banyak dikunjungi wisatawan adalah Curug Layung di Cisarua Lembang. Curug ini adalah salah satu dari sekian banyak Curug di Aliran sungai Ci Mahi. Terletak di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Curug ini sempat tertutup untuk umum ketika wilayahnya termasuk ke dalam area latihan Kopassus di kaki Gunung Burangrang. Namun sejak tahun 2012 tempat ini mulai dibuka lagi sebagai objek wisata.

Curug Layung tidak terlalu tinggi alirannya, namun memiliki kolam alami yang cukup luas. Biasanya dijadikan areal berenang bagi para pengunjung yang tahan dengan dinginnya air sungai Ci Mahi yang mengalir dari hulunya di daerah Situ Lembang. Curug ini ada di urutan paling hulu di aliran sungai Ci Mahi, ke arah hilir makin ke bawah masih ada curug lain, yakni Curug Tilu, Curug Bugbrug, Curug Cimahi, Curug Panganten dan Curug Lalay.

 

Curug Bugbrug

Curug-Bugbrug-Bandung

Curug Bugbrug berada di Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pencapaian ke lokasi air terjun sangat mudah meskipun masih banyak yang belum mengetahui keberadaannya. Hal ini dikarenakan karena Curug Bugbrug masih kalah pamor dibandingkan dengan Curug Cimahi dan Curug Tilu yang sebenarnya letak Curug Bugbrug ini berada di tengah-tengah kedua air terjun tersebut. Berikut uraian beberapa jalur masuk menuju Curug Bugbrug.

Curug Bugbrug berada pada ketinggian 1.050 m atas muka laut. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Curug Bugbrug adalah ketika musim hujan. Ketika musim hujan, volume jatuhan airnya akan mencapai volume terbesar yang menjadi daya tarik Curug Bugbrug tetapi medan untuk mencapai lokasi tidak terlalu sulit. Curug Bugbrug termasuk kedalam air terjun permanen, jadi ketika musim kemarau pun masih memiliki jatuhan air. Nama Bugbrug diambil dari Bahasa Sunda ngabugbrug. Hal ini dikarenakan air yang jatuh nampak seperti bertumpuk-tumpuk (ngabugbrug). Baik musim hujan ataupun musim kemarau, air dari Curug Bugbrug akan nampak jernih. Hal ini karena di sekitar aliran sungainya masih sangat bersih.

 

Curug Lalay Bandung Barat

air-terjun-curug-lalay

Curug Lalay adalah rangkaian akhir dari beberapa curug yang mengalir dari Sungai Cimahi. Jika diurut dari hulu ke hilir, beberapa curug tersebut adalah Curug Putri Layung, Curug Tilu Leuwi Opat, Curug Bugbrug, Curug Cimahi, Curug Panganten, dan Curug Lalay. Sumber mata air kelima curug tersebut beradal dari lereng Gunung Tangkuban Perahu yang berketinggian sekitar 1800 m dpl.

Curug ini memiliki ketinggian sekitar 30 m dan tersembunyi di lembah. Di sisi kiri curug terdapat cerukan yang menyerupai goa, di mana dinding goa banyak terdapat hewan Lalay yang berarti kelelawar dalam bahasa sunda, yang mana nama tersebut diambil. Lokasi ini berada di Terletak di Desa Bonggol, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

 

Curug Cinulang

curug cinulang

Curug ini berada di perbatasan antara bandung dan sumedang yaitu curug cinulang atau sindulang, Karena curug ini letaknya berada di desa sindulang. Kawasan curug sindulang berada 38 km dari kota bandung dan berada diantara Bandung-Sumedang. Untuk akses menuju ke curug cinulang baik dari kota bandung atau dari exit tol cileunyi kita akan melewati jalur bypass cileunyi. Dari jalan by pass cileunyi yang menuju ke arah sumedang perhatikan di jalur kiri kita akan melihat plang atau arah menuju ke RSUD cicalengka atau pondok aki enin.  Curug Cinulang memiliki ketinggian sekitar 50 M, dan elevasi sekitar 1000 M dpl. Curug Cinulang Memiliki dua cabang air terjun utama, dan di lokasi Curug Cinulang terdapat pula satu air terjun kecil yang debit airnya tak terlalu besar. Hulu aliran sungai Curug cinulang berasal dari pegunungan Cikaso, Curug cinulang memiliki debit air yang besar di musim penghujan sehingga kita tidak boleh mendekati pusat jatuhan air, karena sangat berbahaya, selain itu di musim penghujan Curug ini airnya sedikit kecoklatan.

 

Curug Omas

curug omas

Kata Omas berasal dari bahasa Sunda yang artinya banyak bahkan kalau sangat banyak sering disebut ‘domas’. Di kawasan Hutan Raya Dago Pakar dan Maribaya ini memang ada beberapa air terjun dan Curug Omas ini salah satunya. Curug Omas berada di dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda di lokasi wisata Maribaya. Curug ini memiliki ketinggian terjunan air sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 m yang berada di aliran sungai Cikawari. Di atas air terjun ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari posisi atas. Dari atas jembatan ini Wargi Bandung akan melihat bentangan dasar sungai yang merupakan pertemuan dua aliran sungai Cikawari dan Cigulun yang nantinya menjadi daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu. Aliran ini mengalir dan berbelok membelah kawasan Tahura tersebut

 

Curug Cipanji

curug cipanji

Bagi Wargi Bandung yang suka jalan kaki, ini adalah tantangan menarik dan penuh warna, dimana ada tea walknya, jungle tracking-nya, panjat kecil-kecilan, dan tentunya diakhiri dengan mandi segar di bawah guyuran air terjun Cipanji. Keunikan Curug Cipanji merupakan air terjunnya yg bertingkat-tingkat. Di tingkat paling atas ketinggian air terjunnya kurang lebih 25 meter. Sedangkan di tingkat paling bawah terdapat batu halus sepanjang 6 meter bersama kemiringan 45 derajat. Visitor menamakannya waterboom alam. Di situ kamu mampu menjatuhkan diri berselusur dihanyutkan air & diterjunkan ke kolam. Curug Cipanji terletak di kaki Gunung Cipanji, Ciwidey. Di kaki gunung ini ada 7 air terjun yg mana salah satunya Curug Cipanji. Keenam sisanya belum di survei oleh Lembaga Perhutani maka belum di buka buat umum.

Photo by : pesona-ciwidey.blogspot.co.id | sputnikers.blogspot.co.id | dyaiganov.wordpress.com | reswaraku.blogspot.co.id | pulasinn.wordpress.com | www.maribaya-resort.com | kopicopi.blogspot.co.id | sebandung.com | www.kompasiana.com | www.gravity | adventure.com | www.liburanbandung.web.id