- Advertisement -

6 Perpustakaan Nyaman & Tenang di Bandung

Berita Lainnya

1. Rumah Baca Buku Sunda (RBBS)
Bukan berarti namanya Rumah Baca Buku Sunda lalu tempat ini isinya buku-buku sunda melulu. Sebenarnya hanya sekedar nama, karena buku-buku didalamnya bermacam-macam jenis. Ada politik, sosial, budaya, dan seni. Malah ada juga tesis orang. Pemiliknya memang orang Sunda dan perhatian tehadap budaya sunda.
Dan sebenarnya pula, tempat ini bukanlah toko buku. Melainkan perpustakaan.

Pemiliknya, Mamat Sasmita yang kerap kali kami sapa Wa Sas, tidak menjual buku tapi meminjamkan. Cara pinjamnya, datang – ngobrol dengan Wa Sas – utarakan ingin pinjam buku untuk keperluan apa – Catat nama buku yang dipinjam beserta nama dan no kontak kita di buku yang disediakan Wa Sas. Sudah, begitu saja. Tapi ingat ya, selalu kembalikan buku yang dipinjam ya! Tidak ada pungutan biaya untuk meminjam buku-bukunya Wa Sas, kita lah yang harus menghargai sikap beliau dengan menjaga buku yang kita pinjam itu.

Jangan sungkan-sungkan untuk ajak ngobrol Wa Sas ya. Sayang sekali kalau melewatkan bagian bincang-bincang bersama Wa Sas. Seorang bapak pensiunan sebuah bank ini punya wawasan yang luas dan bikin kita terkagum-kagum karenanya. Begini nih cara asyik mengisi masa pensiun dan Wa Sas adalah contoh yang baik.

Lihat juga Rumah Baca Buku Sunda di http://rumahbacabukusunda.blogspot.com/

JL. Margawangi VII No.5 Margacinta Bandung 40287 

2. Perpustakaan Cupumanik
Kami pernah sering sekali datang ke tempat ini karena suatu hal. Perpustakaan ini ternyata adalah kantor redaksinya majalah berbahasa sunda dengan nama yang sama, Cupumanik. Buku-buku yang tersedia tidak terlalu jauh koleksinya dengan RBBS. Seputar sejarah, seni, dan budaya.

Menurut pengelolanya, di Cupumanik pernah beberapa kali diadakan kegiatan berupa diskusi buku. Mungkin boleh juga coba ikutan kalau kebetulan ada acara.

Warung Buku Cupumanik
Jl. Taman Kliningan II No. 5 Bandung
Tlp: (022) 7310625

3. Goethe Bandung

Meski belum pernah kami sambangi, tapi penampakan Goethe ini cukup menarik hati kami dan rasanya kepengin sekali mampir kesana dan baca-baca di perpustakannya.

Goethe Bandung menyediakan buku-buku dengan tema pilihan dalam bahasa Jerman, sebagian kecil terdapat buku-buku dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Ada juga koran dan majalah-majalah jerman terbaru sampai ada juga CD Musik. Ditambah ada juga kita bisa meminjam film fiksi dan dokumentasi Jerman dalam bentuk Video dan DVD, sebagian dengan subtitel bahasa Inggris.

Jam buka – tutup:
Selasa     Pk. 13:00 – Pk. 17:00
Rabu      Pk. 12:30 – Pk. 18.30
Kamis     Pk. 12:30 – Pk. 18.30
Jumat     Pk. 13:00 – Pk. 17:00
Sabtu     Pk. 11:00 – Pk. 17:00 

Lihat Goethe selengkapnya di http://www.goethe.de/ins/id/bad/idindex.htm

4. Centre Cultural France (CCF)

Syarat untuk bisa menikmati perpustakaan di CCF adalah, bisa bahasa perancisss! Yaiyalah, mana kita bisa mengerti apa yang kita baca kalau bahasanya saja tidak tahu. Menurut beberapa teman yag terjun di dunia keperancisan, perpustakaan ini termasuk yang asyik untuk dikunjungi.BEberapa koleksinya kebanyakan tidak akan ditemukan di perpus lain, apalagi di toko buku. Ajaib.

Di sisi lain, suasana di perpus ini tidak akan sehening dan sebening perpus-perpus lainnya. Tau sendiri dong CCF ada pas di pingggir jalan Purnawarman (dengan BEC, Gramedia, dan satu sekolah).

Tapi bagaimanapun juga, patut dicoba untuk sesekali mampir ke perpus CCF ini. Sekalian Up date agenda kegiatan di CCF. Wiw asyik! Apalagi dengan menjadi Anggota Mediatek CCF Bandung, kita akan dengan mudah mendapatkan fasilitas-fasilitas yang nyaman untuk mendukung studi dalam berbahasa Prancis atau dalam pencarian informasi tentang Prancis.

Lihat CCF selengkapnya di http://www.ccf-bandung.org/in/pusat.htm
Jalan Purnawarman no.32 Bandung 40117


5. Perpustakaan Gedung Merdeka

Tidak banyak yang tahu bahwa duduk menikmati kesepian di dalam perpustakaan Gedung Merdeka sungguh nikmat. Perpus ini cocok untuk penggemar buku dan bagi yang menyukai suasana yang tidak riuh. Perpustakaan ini terletak di belakang gedung museum Asia Afrika. Kita bisa masuk melalui pintu samping museum yang ada di Jl. Braga, dekat gedung yang bentuknya seperti kaleng biskuit, yaitu Majestic.

Masuk ke dalam perpustakannya tidak mesti bayar. Samalah dengan museumnya. Jangan lupa bawa laptop ya karena disana ada wifi dan kita bisa berseluncur ria di dunia maya! Woohooo! Museum ini memiliki sejumlah buku mengenai sejarah, sosial, politik, dan budaya Negara-negara Asia Afrika, dan negara-negara lainnya. Ada pula dokumen-dokumen mengenai Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya dan majalah dan surat kabar yang bersumber dari sumbangan/hibah dan
pembelian.

Rencananya perpustakaan akan dikembangkan sebagai pusat perpustakaan Asia Afrika yang proses pengerjaannya dimulai pada 2007 silam. Perpustakaan ini diharapkan akan menjadi sumber informasi utama mengenai dua kawasan tersebut, yang menyediakan berbagai fasilitas seperti zona wifi, digital library, dan audio visual library.

Asyik ya, setelah dari perpustakaan ini, dilanjut dengan jalan-jalan di Braga atau browsing buku-buku second di sisi sungai Cikapundung. hihihi

Jam buka:
Senin – Jumat
08.00 – 16.00

6. Bale Pustaka

Perpustakaan ini gedungnya berada di satu kompleks yang sama dengan gereja Katedral. Siapa saja boleh mengunjungi Bale Pustaka, tapi untuk meminjam beda lagi ceritanya.

Disini kita bisa ngadem, karena ada AC, ada internet, bisa fotokopi, dan suasananya gak ribut. Pokoknya tenang membahana.

Jl. Jawa No.6 Bandung

Sumber