- Advertisement -

Banjir Masih Jadi Ancaman, Pemkot Bandung Lakukan Audit Titik Rawan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) telah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah banjir yang masih menjadi perhatian serius di musim penghujan.

Dalam upaya meminimalisir risiko banjir, Pemkot Bandung akan segera melakukan audit terhadap lingkungan yang rawan banjir di beberapa titik.

”Sudah banyak upaya yang Pemkot Bandung lakukan. Ada kolam retensi, sodetan, rumah pompa, sumur resapan dan lainnya. Namun, banjir masih kerap terjadi di beberapa wilayah,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (19/2).

Faktor penyebabnya, lanjut Ema, antara lain adalah drainase yang sempit atau dangkal, perilaku pembuangan sampah sembarangan, sedimentasi sungai, dan kendala dalam penegakan kontrol.

Ema menegaskan, bahwa langkah-langkah seperti membersihkan drainase secara rutin dan meningkatkan kontrol terhadap izin pembangunan perlu ditingkatkan.

Selain itu, kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan juga harus ditingkatkan melalui program seperti “Bebersih Bandung” yang diusulkan untuk dijalankan setiap tiga bulan sekali.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengungkapkan bahwa Kota Bandung memiliki 12 sub daerah aliran sungai, di mana 14 sungai relatif tidak mengalami genangan. Namun, daerah seperti Pasar Induk Gedebage dan persimpangan Jalan Soekarno Hatta menjadi titik rawan banjir.

”Genangan terbesar di Cinambo dengan volume 24.000 meter kubik. Kalau ini diselesaikan dengan kolam retensi, kita butuh kolam dengan kedalaman 4 meter, di mana tiap kedalamannya bisa menampung 6.177 meter kubik,” papar Didi.

Ada juga sebagian yang relatif besar di Cicadas, Rancabolang, Margahayu, Kawaluyaan, dan flyover Kiaracondong yang volume banjirnya mencapai sekitar 3.256 meter kubik.

“Kalau diselesaikan dengan kolam retensi seluas 816 meter kubik, butuh kolam dengan kedalaman 4 meter,” jelasnya.

Didi juga menyampaikan rencana pembuatan sumur imbuhan dangkal di setiap RT sebagai salah satu solusi untuk mengurangi risiko banjir. Tahun ini, Pemkot Bandung menargetkan pembuatan 24 sumur imbuhan dalam untuk mengatasi persoalan banjir secara lebih efektif.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kota Bandung dapat menjadi lebih tangguh menghadapi tantangan banjir di masa mendatang.***