- Advertisement -

BGST Carita Wargi Bandung: Disambut Hantu Kost-kostan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Kita tidak pernah benar-benar sendiri, karena dimanapun dan kapanpun dunia kita akan terus bersinggungan dengan dunia tak kasat mata.

Kali ini aku akan membagikan salah satu pengalaman mistis ketika menempati tempat kostan yang baru. Saat itu aku masih di semester awal kuliah dan berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung. Singkat cerita pada saat itu aku baru saja berpindah dari kostan lama ke kostan yang baru. Beberapa hari di kostan baru rasanya tidak ada yang aneh, hingga suatu hari ketika aku selalu terbangun dari tidur sekitar jam 2 pagi, bukan tanpa alasan tapi aku selalu mendengar suara langkah kaki seperti mondar-mandir di lorong depan kamar. “Ah paling juga penghuni kamar ujung” pikirku lalu aku kembali tertidur.

Kejadian ini terus terulang selama beberapa hari, terbangun dan kembali mendengar suara langkah kaki itu. Tapi kali ini aku sepenuhnya terbangun dan memutuskan untuk memperhatikan keadaan serta suara langkah kaki tersebut. Disinilah kejanggalan dimulai karena setelah beberapa kali mendengar suara langkah kaki tersebut, tapi setelah beberapa saat tidak pernah diikuti suara pintu yang terbuka atau tertutup dari salah satu kamar di sepanjang lorong. Bingung dengan situasi seperti itu, aku pun memutuskan untuk kembali tidur, dan untuk bertanya pada temanku di kamar sebelah nanti.

Karena kejadian semalam dan hari-hari sebelumnya aku pun bertanya pada temanku “Eh, kamu suka denger suara jalan kaki pas malem gak sih?” ujarku, “Malem? engga tuh. Anak kamar ujung kali, aku sih tidur-tidur aja.” jawabnya. Karena temanku merasa tidak ada yang janggal aku pun mencoba mengabaikan kejadian tersebut dan melanjutkan perkuliahan.

Hingga sore hari aku masih berada di kampus karena ada kegiatan organisasi dan baru pulang ke kostan sekitar pukul 20.30 malam karena mampir untuk belanja keperluan kostan. Malam itu cukup sepi dari biasanya, aku berjalan pelan menuju kostan sambil membawa kantong kresek belanjaan yang cukup berat. Kostanku berada di komplek ruko, tak lama ketika sudah mendekati gedung ruko kostanku berada, mataku tertuju pada sesuatu berwujud hitam pekat dan besar dari atas gedung sebrang melompat ke gedung kostanku berada, lalu menghilang seutuhnya. Seketika hawa terasa dingin, merinding dan takut, aku terburu-buru untuk masuk ke dalam kostan.

Kejadian janggal berikutnya yaitu ketika aku sedang asik ngobrol besama temanku di kamar, aku melihat lagi sosok hitam pekat itu berjalan di lorong tepat di belakang temanku yang sedang duduk, shock dan takut aku lalu hanya bisa terdiam, mata ku tetap tepaku pada sosok hitam yang melewati depan kamarku, heran melihat aku yang tiba-tiba terdiam temanku bertanya “Kenapa sih?” ujarnya bingung sambil menoleh ke belakang ke arah pintu kamarku yang terbuka langsung ke lorong. Tanpa berkata aku beranjak berdiri keluar kamar untuk menengok lorong diikuti temanku yang masih kebingungan. Benar saja sosok tadi kembali menghilang, namun rasa takut dan tubuh yang gemetar masih terasa.

Malamnya aku tidak bisa tidur, selalu terbayang kejadian-kejadian aneh beberapa hari ini. Setelah berjam-jam akhirnya aku terlelap, tapi tidak berlangsung lama karena suara gaduh terdengar dari lorong. Terdengar suara anak kecil tertawa dan suara sandal jepit busa yang seperti terseret atau ditendang-tendang di sepanjang lorong. Aku tau persis suara itu karena aku menyimpan sandal jepit busa itu di luar pintu kamar dan setauku hanya aku yang menggunakan sandal jepit model itu. Takut sekaligus penasaran bercampur aduk, sambil gemetaran aku memberanikan diri untuk menengok kearah luar kamar, sembari menarik nafas dalam-dalam, kubuka pintuk kamar dan yang kulihat sepanjang lorong hanyalah pemandangan biasa tidak ada orang atau sumber gaduh yang kudengar tadi, lalu ku tengok sandalku tetap tersimpan rapi diatas keset luar pintu, karena takut, ku pustuskan untuk tidur di kamar temanku.

Esok paginya aku mendapat telepon dari kakek, sekedar menanyakan kabarku dan perkuliahanku, tapi yang tidak aku sangka adalah ketika kakek berpesan untuk menyempatkan pulang ke rumah, katanya ada yang perlu dibereskan, karena rupanya ada beberapa makhluk penghuni kostan yang penasaran dengan kehadiranku selaku penghuni baru ditempat itu. Hal yang membuatku tambah bergidik ketakutan adalah ketika kakek berkata “Neng, jangan lupa berdoa terutama sebelum tidur, biar engga diganggu soalnya ada makhluk laba-laba gede diemnya di kamar neng.”

Story by: Astrid Agustin