BANDUNG, infobdg.com – Drummer Progressive kebanggaan Indonesia, gadis bertalenta dengan nama artis Bunga Bangsa, resmi merilis single ke-3 nya berjudul “Rurah” atau dalam bahasa Indonesia “Rusak”.
Ya, drummer wanita asal Semarang ini sebelumnya telah sukses merilis 2 single sejak 2020 lalu. Single pertamanya berjudul “Panggrantesing Jagad” (kesedihan bumi), dan single kedua berjudul “Prahara Rusaking Jagad” (kejadian rusaknya bumi).
Single ketiga “Rurah” merupakan sequel dari runtutan cerita pada 2 single sebelumnya, dari runtutan cerita tentang rusaknya bumi dan seisinya.
“Rurah bercerita tentang egosentris manusia yang terjadi belakangan ini. Manusia mulai hanya memikirkan keinginannya sendiri, mereka tega melakukan segalanya dengan cara apapaun untuk memenuhi hasrat nafsunya yang tidak pernah tercukupi. Sehingga akhirnya tanpa sadar merusak semua yang ada di sekitarnya bahkan menghancurkan dirinya sendiri. Inilah cikal bakal yang menjadikan manusia memiliki ideologi sampah,” beber Bunga, yang memiliki nama lengkap Monica Keizya Bunga Kinanti, saat perilisan Single Rurah di Bandung, beberapa waktu lalu.
Dalam Video Musik (MV) Rurah sendiri, Wargi Bandung akan melihat 3 versi Bunga Bangsa yang mengilustrasikan dirinya menjadi karakter yang berbeda.
Bunga Bangsa sebagai “Ratu Ideologi Sampah”. Ini merupakan simbol metafora dari idiologi sampah, sebagai bentuk kekuasaan ketidak pedulian rasa angkuh terhadap apapun dan egosentris manusia yang selalu haus akan sanjungan dan pujian.
Bunga Bangsa sebagai pemberontak, menjadi simbol kebebasan dan Idealisme positif yang melakukan perlawanan terhadap Idiologi sampah.
Lalu, Bunga Bangsa sebagai rakyat yang merupakan simbol metafora dari kepolosan setiap insan yang menjadi korban keegoisan manusia berideologi sampah.
Sebagai musisi muda yang memiliki visi untuk melestarikan budaya Indonesia, komposisi Lagu Rurah merupakan cross culture dari musik Gamelan Banyuwangi dan Rite Latin Percussion.
Dalam karya ini, Bunga berkolaborasi dengan Komunitas Musik Tradisional Banyuwangi dan Komunitas Perkusi
USBP (United States of Bandung Percussion).
Menampilkan sesuatu yang berbeda dari karya yang sebelumnya, Bunga tidak lagi bermain Drum Set. Dalam Music Video Rurah, ia bermain perkusi menggunakan ragam barang yang sudah tidak terpakai (sampah).
Meski begitu, Bunga tetap meramu komposisinya dalam balutan khas musik Progressive yang memiliki multi birama serta sinkopasi yang unik dalam karyanya.
Rudimental Drag serta Flam tersusun menarik melengkapi aksentuasi ritmik sesuai dengan kebutuhan Komposisi dan Karakter karyanya. Susunan Notasi Tradisional pun dipikirkan secara apik ole seluruh tim gamelan dan sindennya.
Musik Video Rurah ditayangkan secara Premiere di CGV Paris Van Java Bandung pada Rabu, 31 Mei 2023 lalu, yang bertepatan dengan ulang tahun Bunga Bangsa ke-18.
Acara ini dihadiri oleh keluarga, rekan sesama musisi, media, serta seluruh Tim yang terlibat, dan para tamu undangan lainnya.
Single terbaru ini juga akan dirilis secara digital dalam format Musik Video di Channel Youtube Bunga Bangsa Official dan disusul dengan perilisan audionya yang dapat didengar di seluruh Platform digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan lain-lain.
“Semoga karya ini bisa mewarnai khasanah musik Indonesia dan menjadi pengingat bahwa keegoisan manusia dapat membuat rusaknya hukum Alam. Semoga lagu ini juga menjadi Inspirasi bagi anak muda untuk tidak melupakan Kebudayaan Indonesia. Mari Jaga Bumi, Maka Bumi Jaga Kita,” tutup Bunga.***