- Advertisement -

Dukung Pemasaran Produk dari Daerah Pascabencana, BNPB Hadir di Pameran Bandung Ide Craft 2021

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali berpartisipasi dalam kegiatan dukungan pemasaran hasil pendampingan kelompok terdampak bencana. Tahun ini, BNPB hadir dalam pameran Bandung Ide Craft 2021.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari, mulai 10-12 September 2021 di Braga City Walk ini memamerkan produk-produk nasional unggulan daerah dan ekonomi kreatif.

Melalui Direktorat Pemulihan Peningkatan Sosial Ekonomi dan SDA, BNPB pun ikut berkontribusi mempromosikan dan memberikan dukungan pemasaran produk-produk UMKM dari hasil pendampingan terhadap kelompok terdampak bencana di berbagai daerah di Indonesia.

Sejak 2016, BNPB telah mendampingi ribuan kelompok usaha yang daerahnya terdampak bencana di Indonesia.

“Kami telah melakukan pendampingan kelompok pelaku usaha sejak 2016, mengakomodir pelaku usaha yang terkena bencana masif, di semua sektor mulai dari infrastruktur, pendidikan, sosial ekonomi terkena kerusakan bencana alam yang terjadi,” kata Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Sosial BNPB, Tri Hartatiningsih, saat ditemui di lokasi pameran, Jumat (10/9).

Kegiatan ini dilakukan BNPB dengan bekerja sama dengan kalangan akademisi untuk melakukan assessmen pelaku usaha. Hal ini membuat para kelompok usaha bisa memproduksi usahabta sendiri setelah daerahnya diterjang bencana.

“Contohnya di daerah Jabar, pernah ada longsor di Cisolok Kabupaten Sukabumi 2018 lalu. Dalam pemulihan pascabencananya, kami dampingi para pelaku kelompok usaha sesuai dengan sumber dayanya. Di sana ada gula aren semut,” ucap dia.

Dalam pameran “Bandung Ide Craft 2021”, BNPB memasarkan beragam produk dari kelompok terdampak bencana. Produk-produk tersebut, seperti, aneka produk kopi, makanan ringan, fashion dan kerajinan.

Untuk produk kopi, ada Kopi Cimbang (Sinabung), Kopi Baratas (Banjarnegara), Kopi Enrekang (Sulawesi Selatan), Kopi Kepahiang (Bengkulu), Kopi Abang (Sajang, NTB). Sementara untuk makanan ringan, ada kerupuk kulit (Garut), gula semut dan black garlic (NTB), tepung mocaf (Sumedang), minyak kelapa dan aneka kuliner (Palu).

Sedangkan untuk produk kain dan kerjainan, ada kain tenun (Lombok), kain tenun Subi (Palu), aneka kain dan baju batik (Sukoharjo), kerajinan tangan (Pandegelang), piring lidi (Palu).

Kegiatan pendampingan ini diharapkan Tri dapat membangkitkan dan memulihkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat yang terganggu akibat bencana, sehingga dapat memperoleh sumber pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk-produk yang dihasilkan.

“BNPB berupaya membantu kelompok terdampak bencana di Indonesia agar tetap produktif, terlebih di saat pendemi seperti sekarang ini,” tandasnya.***